HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kualitas udara jelek di ibu kota Jakarta saat ini sedang menjadi perhatian banyak pihak. Hal tersebut lantaran banyak kerugian yang bisa didapatkan dari menghirup kualitas udara Jakarta saat ini.
Seperti misalnya batuk-batuk, kulit kering, kulit berjerawat, dll. Tak hanya itu, beberapa jenis polusi udara juga bisa menyebabkan penyakit berbahaya seperti misalnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dijelaskan oleh Dokter Umum Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Wiedya Kristianti Angeline, polusi udara yang sudah bercampur dengan karbon monoksida dan nitrogen oksida bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
“Polusi kan campur-campur, ada karbon monoksida, nitrogen oksida, itu juga meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Dokter Umum Murni Teguh Memorial Hospital Medan, Wiedya Kristianti Angeline, kepada Holopis.com, Jum’at (24/8).
Tak hanya pada orang dewasa, anak-anak juga bisa terkena dampak buruk karena terlalu banyak menghirup polusi. Bahkan, pertumbuhan seorang anak juga bisa terganggu.
“Pada anak kalau dalam jangka panjang, namanya pertukaran oksigen terganggu, pertumbuhannya bisa terganggu,” jelas Dokter Wiedya.
Selain pada fisik, Dokter Wiedya juga mengingatkan bahwa dampak udara jelek juga bisa mengancam kesehatan mental. Apalagi bagi Sobat Holopis yang memiliki pekerjaan dengan tekanan yang tinggi.
“Tentunya udara tidak sehat, kondisi mental akan dapat terganggu, bisa meningkatkan depresi,” jelasnya.
Dokter Wiedya pun menjabarkan apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk dari udara yang tidak sehat ;
- Dihindari
- Pakai masker
- Gunakan air purifier di rumah/kantor
- Kurangi menggunakan kendaraan pribadi
- Tanam pohon/tanaman kecil untuk menambah udara segar
- Hindari rokok