HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bindeshwar Pathak yang telah mencurahkan hidup dan energinya untuk menjadikan India tempat yang lebih bersih dengan membangun toilet umum yang memungkinkan masyarakat India dari seluruh spektrum sosial memiliki akses ke sanitasi bersih telah meninggal pada hari Selasa (15/8) karena serangan jantung pada umur 80 tahun.

Setelah bertahun-tahun menjalani misinya, ia pun mendapatkan julukan ‘Toilet Man’ yang membuat keluarga dan orang sesama kastanya, Brahmana ketakutan karena toilet sering diasosiasikan sebagai sesuatu yang najis, dan kotor.

Pathak memulai tergerak untuk melakukan aksinya setelah melihat seorang pemulung manual yang bertugas untuk membuang kotoran manusia dari toilet kering yang tidak memiliki air ataupun disiram.

Karena prihatin dengan orang melakukan pekerjaan yang tidak manusiawi seperti itu, ia pun bersumpah untuk memberantasnya dengan membangun toilet umu dan toilet di rumah-rumah.

Pada tahun 1970, ia pun mendirikan sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Sulabh International. Tiga tahun kemudian, ia membangun toilet umum pertamanya di kota Arrah di Bihar, negara bagian asalnya, untuk menunjukkan kepada pemerintah bahwa membangun sistem toilet siram yang murah itu merupakan suatu hal yang memungkinkan.

Saat ini Sulabh telah membangun hampir 1,3 juta toilet rumah tangga dan lebih dari 10.000 toilet umum.

Minat Pathak dalam mereformasi kehidupan orang-orang termiskin di India juga muncul dari insiden masa kecil yang mengajarinya bagaimana kasta terendah di India diperlakukan sebagai manusia meskipun merekalah yang menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Suatu hari, dia secara kebetulan menyentuh sari wanita asal kasta dalit yang datang untuk membersihkan rumah setiap hari. Ketika neneknya menyadari hal tersebut, dia mundur ketakutan. “Saya telah tercemar jadi saya harus disucikan. Nenek saya membuat panchagavya (sebuah campuran dadih, susu, ghee dan urin serta kotoran sapi) dan berkata saya harus meminumnya,” ucapnya dalam suatu wawancara.

Dia juga ingat bagaimana selama bertahun-tahun ayah mertuanya terlalu malu untuk memberi tahu teman-temannya apa yang dilakukan Pathak untuk mencari nafkah.

Narendra Modi, Perdana Menteri India mengatakan di Twitter bahwa kematian Pathak merupakan kerugian besar bagi bangsa. Modi mengatakan bahwa Pathak merupakan seorang visioner yang bekerja secara ekstensif untuk kemajuan masyarakat dan memberdayakan yang tertindas.

Palaniappan Chidambaram, pemimpin partai oposisi Kongres, yang mengenal Pathak secara pribadi, mengingatnya sebagai seseorang yang bekerja keras sepanjang hidupnya untuk memperkenalkan sanitasi kepada rakyat India dan memberikan penghormatan kepada pekerjaan visioner dan misionarisnya di bidang sanitasi.