HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala badan manajemen darurat Maui (MEMA), Herman Andaya yang mendapat kecaman karena tidak mengaktifkan sirene peringatan bencana selama kebakaran hebat di Hawaii pada Minggu lalu, mengundurkan diri pada Kamis (17/8), dengan alasan kesehatan.

“Hari ini Walikota Richard Bissen menerima pengunduran diri Administrator Badan Manajemen Darurat Maui (MEMA) Herman Andaya. Dengan alasan kesehatannya, Andayana mengajukan pengunduran dirinya yang berlaku secepatnya,” seperti dikutip Holopis.com, Jumat (18/8) dari akun Facebook County of Maui.

Andayana mengundurkan diri setelah kobaran api yang mematikan di Maui menewaskan sedikitnya 111 orang dan menghancurkan ribuan bangunan warga.

Disebutkan alasan Andayana tidak membunyikan sirine saat api tengah berkobar hebat karena ia takut warga akan pergi ke mauka, istilah arah Hawaii yang berarti menuju ke pegunungan atau pedalaman.

Dia mengatakan bahwa ia takut warga akan masuk dan pergi ke tempat di mana api menyebar karena tidak ada sirine di pegunungan.

Sistem sirine tersebut dibuat setelah kejadian tsunami pada tahun 1946 yang menewaskan lebih dari 150 orang di Big Island yang juga dapat digunakan untuk memperingatkan terjadinya kebakaran.

Selain keputusan untuk tidak menggunakan sirine, pejabat setempat juga dikritik atas kurangnya ketersediaan air untuk memadamkan api dan juga evakuasi kacau yang membuat banyak orang terjebak di dalam kendaraan mereka di jalanan yang macet saat api tengah berkobar.

Avery Dagupion, seorang warga yang rumahnya hancur, marah karena penduduk tidak diberi peringatan lebih awal untuk keluar dan para pejabat terlalu dini menyatakan bahwa bahaya telah berlalu.

Ia menunjuk pengumuman walikota Richard Maui, Bissen pada Selasa (8/8) yang menyatakan bahwa api telah padam yang menurutnya menanamkan harapan palsu kepada warga dan menambah ketidakpercayaan mereka atas upaya pejabat, karena beberapa jam kemudian api meledak.

Penyebab kebakaran minggu lalu saat ini masih dalam tahap penyelidikan, namun Hawaii semakin berisiko terkena bencana dengan kebakaran hutan yang meningkat cepat.