HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lantaran melakukan aksi pembakaran kitab suci umat muslim Al-Quran, negara Swedia kini harus was-was terhadap ancaman teror.
Badan intelijen Swedia, menaikkan tingkat siaga teror menjadi empat dari skala lima. Hal ini harus dilakukan, setelah banyak kaum muslim marah terhadap aksi pembakaran yang dilakukan negara tersebut.
Charlotte von Essen selaku Kepala Dinas Keamanan Swedia (SAPO) mengatakan, level kewaspadaan teror dinaikan menjadi ‘high’ atau tinggi. Padahal, sejak 2016 status siaga teror Swedia selalu berada di level “elevated”.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Holopis.com melalui beberapa sumber, pada Jumat (18/8), Essen mengeluarkan keputusan tersebut lantaran, situasi yang memburuk sehubungan dengan ancaman serangan ke Swedia.
“Alasan keputusan ini karena situasi yang memburuk sehubungan dengan adanya ancaman ke Swedia, dan dinilai bahwa ancaman tersebut akan bertahan lama,” kata Essen.
Buntutnya, warga Swedia diimbau untuk menjalani hidup seperti biasa, namun harus tetap waspada. Selain itu, ancaman akan adanya serangan dari ‘aktor-aktor’ muslim terus meningkat dalam satu tahun terakhir.
Perlu diketahui, aksi demonstrasi dengan cara membakar Al-Quran di depan umum memang terjadi di Swedia dalam beberapa waktu belakangan ini. Hal ini, tentu memicu kemarahan dan kecaman yang meluas dari negara-negara muslim di dunia.
