HOLOPIS.COM, JAKARTA – Korea Utara memberikan komentar publik pertamanya atas kasus pelarian prajurit Amerika Serikat, Travis King ke wilayahnya.
KCNA, Kantor berita negara Korea Utara melaporkan bahwa Travis King mengakui alasannya menyeberang ke wilayah Korea Utara karena ia mendapatkan perlakuan yang tak manusiawi serta diskriminasi rasial di Angkatan Darat AS.
“Selama penyelidikan, Travis King mengaku bahwa dia telah memutuskan untuk pergi ke Korea Utara karena memendam perasaan tidak enak terhadap penganiayaan yang tidak manusiawi dan diskriminasi rasial di dalam Angkatan Darat AS,” tulis pernyataan KNCA, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (16/8).
Namun komentar publik pertama dari negara Korea Utara atas kasus Travis King tersebut belum dapat diverifikasi oleh Departemen Pertahanan AS dan mengatakan bahwa prioritas mereka adalah membawa pulang Prajurit Travis dengan selamat.
Travis King, prajurit AS yang berpangkat private (setara Prajurit Kelas 2) memasuki Korea Utara saat melakukan tur ke desa perbatasan Korea dan menjadi warga Amerika pertama yang ditahan di Korea Utara dalam hampir lima tahun.
Travis pun mengakui bahwa ia pergi menyusup ke wilayah Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara secara ilegal, seperti yang tertulis dalam pernyataan KNCA.
Prajurit Travis juga mengatakan bahwa dia memutuskan untuk menyeberang dengan maksud untuk tetap tinggal di Korea Utara atau di negara ketiga karena kecewa dengan ketidaksetaraan di Amerika Serikat.