HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tanggal 15 Agustus 2023 merupakan peringatan Hari Perdamaian Aceh yang ke-18. Hari yang bersejarah bagi masyarakat Aceh dan Indonesia ini diperingati dengan semnagat pembangunan yang diutamaan oleh pemerintah setempat.
Asistan I Bidang Pemerintahan Setda Aceh, M Jafar mengatakan bahwa peringatan ini sangatlah penting, apalagi merupakan momen untuk mengingat sekaligus merayakan kemajusan serta perdamaian yang sudah dicapai.
“Mengisi perdaiamaian tentunya dengan pembangungan yang terus dilaksanakan pemerintah,” ucap Jafa, dikutip Holopis.com pada Senin, (14/8).
Lalu bagaimana sejarah Hari Perdamaian Aceh, dan pengaruhnya terhadap masa depan masyarakat Indonesia?
Sejarah Hari Perdamaian Aceh
Perdamaian antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah Indonesia tak terasa sudah berlangsung selama 17 tahun. GAM dan pemerintah Indonesia sepakat untuk mengkahiri konflik bersenjatan, dan meneken kesepakatan damai di tanggal 15 Agustus 2005 berlokasi di Helsinki, Finlandia.
Perdamaian itu akhirnya menutup erat perselisihan yang terjadi, demi memberikan perdamaian serta kamanan bagi masyarakat di Aceh, serta keseluruhan masyarakat di Indonesia.
Awal Mula Munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM)
Konfli yang terjadi di Aceh, dimulai ketika Hasan Muhammad mendirikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), pada 4 Desember 1976 di Gunung Halimon, Pidio. Ia memiliki tujuan untuk menampakkan sikap yang tak sejalan dan melewan Pemerintahan Indonesia.
Lalu anggota GAM yang sudah terkumpul sebanyak ribuan orang pun dikirimkan Libya untuk latihan. Lalu Pemerintah Indonessia menggelar operasi militer di Aceh. Operasi itu bertujuan untuk memburu pasukan GAGM.
Kemudian, operasi itu dibatalkan pada 1999, dan seluruh pasukan yang bertugas disana ditarik ulang. Pembicaraan perdamaian dilakukan pada tahun 2000. Namun hanya bertahan 2 tahun, konflik kembali terjadi pada tahun 2002.
Presiden Indonesia saat itu, Megawati Soekarnoputri menetapkan Aceh sebagai daerah darurat militer sejak Mei 2023, dan ribuan tentara serta polisi pun dikirimkan ke Aceh, untuk kembali memburu GAM.
Tsunami Aceh 2004
Bencana alam dahsyat, yaitu tsunami di tahun 2004 yang mengenai beberapa negara di Asia Tenggara termasuk di Indonesia, yaitu wilayah Aceh, mengakibatkan GAM dan Pemerintah Indonesia untuk berdamai. Keduanya melakukan penandatanganan perdamaian di Helsinki, Finlandia pada tahun 15 Agustus 2005.