HOLOPIS.COM, JAKARTA – Keluarga dari 40 korban yang tewas akibat kebakaran di pusat penahanan migran tak berdokumen di kota perbatasan Meksiko, Ciudad Juarez akan menerima masing-masing lebih dari 8 juta USD.
Dikutip Holopis.com dari CBS News, Selasa (15/8), menurut otoritas Meksiko, kebakaran di kota Ciudad Juarez yang berbatasan dengan El Paso, Texas bermula ketika seorang migran membakar kasurnya di sel tempat ia ditahan bersama 67 pria lainnya untuk memprotes kemungkinan deportasinya.
Rekaman kamera CCTV menunjukkan, bahwa baik petugas imigrasi maupun petugas keamanan tidak terlihat berusaha untuk mengevakuasi para migran saat kebakaran terjadi.
Institut Migrasi Nasional (INM) mengatakan bahwa pihaknya telah meminta kementerian keuangan untuk menyediakan anggaran khusus untuk perbaikan kerusakan.
Diketahui, jumlah anggaran yang disetujui adalah 140 juta peso untuk masing-masing keluarga atau setara dengan 8,2 juta USD.
Akibat kejadian kebakaran tersebut, sebanyak 39 migran meninggal di tempat kejadian, sebagian besar meninggal karena mengalami sesak nafas dan satu lagi meninggal di rumah sakit. Selain itu, terdapat 27 orang lainnya yang mengalami luka-luka.
Beberapa korban migran yang tewas berasal dari berbagai negara, termasuk diantaranya 19 warga Guatemala, 7 warga Saldavor, 7 warga Venezuela, 6 warga Honduras, dan 1 warga Kolombia, dimana INM mengatakan bahwa semua jasadnya telah dipulangkan ke negaranya masing-masing.
Ciudad Juarez merupakan salah satu kota perbatasan yang dijadikan tempat banyak migran untuk menyeberang ke Amerika Serikat.