HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Presiden Ekuador, Fernando Villavicencio tewas akibat ditembak saat sedang berkampannye. Fernando yang merupakan anggota majelis nasional negara tersebut tewas saat baru saja meninggalkan acara di kota utara Quito.

Presiden Ekuador, Guillermo Lasso mengatakan bahwa pembunuhan Fernando ini tak akan lolos dari hukum yang berlaku. Ia pun dengan blak-blakan membuat komentar bahwa kematian Fernando adalah ulah komplotan organisasi kejahatan.

“Saya yakinkan pada anda, kejahatan ini tak akan lolos dari hukuman. Tindak kriminal terorganisir telah bertindak terlalu jauh, namun mereka akan merasakan beratnya hukum,” kata Presiden Lasso, dikutip Holopis.com, Kamis (10/8).

Sementara itu, Kantor Jaksa Agung Ekuador, mengatakan satu tersangka telah tewas di dalam tahanan karena luka yang ia derita di baku tembak. Setelah penembakan, polisi berhasil menahan 6 orang tersangka.

Sebagai informasi, Fernando berpidato terkait akan membasmi korupsi dan juga memenjarakan para pencuri yang ada di negara itu.

Ternyata, Villancio juga pernah mengatakan bahwa ia sering menerima ancaman pembunuhan. Termasuk dari Kartel Sinaloa Meksiko, yang merupakan kelompok kejahatan terorganisir internasional.

Setelah wilayahnya digunakan sebagai tempat pelabuhan para pengedar narkoba, masyarakat Ekuador sering mengalami kekerasan dalam beberapa dekade ini.

Seperti misalnya banyak suara penembakan di beberapa kota besar. Bahkan walikota dari kota pelabuhan Manta, ditembak serta dibunuh.