HOLOPIS.COM, KALIMANTAN TIMUR – Konsep IKN (Ibu Kota Nusantara) yakni Forest City atau Kota Rimba. Pemerintah mulai mewujudkan konsep tersebut melalui Kementerian LHK, dengan merehabilitasi hutan dan lahan.

Rehabilitasi dilakukan dengan kegiatan penanaman, pembangunan pusat persemaian, dan pemulihan lahan bekas tambang.

Menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Trijoko M. Solehoedin mengatakan kegiatan penanaman sudah dilakukan sejak tahun 2022. Penanaman dilakukan di atas lahan seluas 1.314 hektare, sedangkan untuk tahun ini ditargetkan 500 hektar.

“Kegiatan penanaman di area IKN telah dilakukan pada 2022, yakni di atas lahan seluas 1.314 hektare dan untuk tahun 2023, akan dilakukan penanaman seluas 500 hektar,” kata Trijoko saat melakukan monitoring dan verifikasi lapangan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di IKN, Kalimantan Timur, Jumat (4/8) seperti dikutip Holopis.com.

“Penanaman yang dilakukan termasuk penanaman 135 jenis tanaman endemik, guna mentransformasi hutan monokultur existing menjadi rimba heterogen” sambungnya.

Selain penanaman, pemerintah juga membangun Pusat Persemaian Mentawir. Saat ini pembangunan sudah mencapai 98 persen dan ditargetkan selesai dalam satu bulan ke depan.

“Bibit-bibit yang dihasilkan Persemaian Mentawir nantinya akan memasok kebutuhan seluruh kegiatan penanaman di IKN agar konsep Forest City benar-benar terwujud sesuai arahan Presiden,” jelasnya.

Pusat Persemaian Mentawir ditargetkan bisa menghasilkan 4 juta bibit per tahun, dan dapat ditingkatkan hingga 10 juta bibit per tahun sesuai kebutuhan.

Untuk sarana pendukung, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur sedang melakukan preservasi jalan di sekitar area Pusat Persemaian Mentawir yadng ditargetkan selesai pada tahun ini.

Sementara terkait pemulihan lahan bekas tambang, saat ini sedang dilaksanakan pilot project di Desa Wonosari, kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.

Pemulihan lahan bekas tambang terlantar seluas 16 hektare tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan dermaga serta sarana olahraga dan wisata air.

Terdapat Goa Batu Tapak Raja seluas 8 hektare yang turut direvitalisasi di sekitar area pemulihan lahan bekas tambang.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan menggairahkan ekonomi masyarakat lokal, serta menjadi alternatif kunjungan wisatawan selain titik nol IKN.

“Pemulihan lahan bekas tambang di wilayah IKN diharapkan dapat menjadi model bagi penanganan lahan-lahan bekas tambang lainnya,” pungkasnya.