Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Pesan Wapres : Deradikalisasi Hingga Pelototi Medsos Jelang Pemilu 2024

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Maruf Amin menyampaikan pesan penting kepada seluruh stakeholder pemerintah dan keamanan di Indonesia, bahwa negara ini membutuhkan para generasi bangsa yang kuat dan siap menghadapi tantangan.

Hal ini disampaikan menyusul adanya data bahwa banyak pelajar dan kalangan muda Indonesia yang terpapar paham intoleran hingga radikal.

Ucapan ini disampaikan Kiai Ma’ruf Amin saat menjadi keynote speech dalam acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke 13 BNPT di Jakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).

“Kita membutuhkan generasi muda yang toleran dan inklusif untuk mencapai Indonesia emas 2045. Generasi muda yang bergaul luas dan mudah bekerja sama tanpa memandang latar belakang budaya dan agama. Generasi muda yang inovatif dan kreatif serta terbuka pada ide-ide baru. Generasi muda yang siap menghadapi tantangan global juga lincah dan adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Wapres Maruf Amin seperti dikutip Holopis.com.

Untuk memastikan harapannya itu bisa tercapai dengan baik, orang nomor dua di Republik Indonesia tersebut meminta semua aparat keamanan khususnya BNPT melakukan langkah-langkah konkret dan kolaboratif.

“Menyikapi beragam tantangan tersebut, saya minta BNPT beserta seluruh pemangku kepentingan dapat menindaklanjuti beberapa hal,” ujarnya.

Tiga gal yang disampaikan Kiai Maruf dalam kesempatan tersebut. Pertama, ia meminta agar semua lembaga dan kementerian dan seluruh stakeholder bisa bekerja sama untuk memastikan kontra radikalisme dilakukan dengan maksimal, masif dan terukur.

“Perkuat kolaborasi melalui pendekatan multi pihak, tangkal terorisme secara berjamaah atau dilakukan secara bersama-sama,” tegasnya.

Disampaikan Kiai Maruf, bahwa Indonesia telah memiliki rencana aksi nasional sebagai panduan kolaborasi kerja, termasuk dalam melakukan langkah-langkah kontra radikalisasi untuk menangkal berkembangnya paham radikal.

“Dan juga deradikalisasi untuk mengembalikan mereka yang sudah terpapar dengan bekerja sama dengan semua kementerian dan lembaga,” sambungnya.

Kemudian, langkah kedua adalah dengan merangkul semua anak-anak muda Indonesia baik yang aktif di lembaga pendidikan maupun di kalangan sosial masyarakat lainnya. Lalu, langkah selanjutnya adalah kampanyekan apa itu moderasi beragama agar meraka memahami esensi dari pentingnya hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Baca selengkapnya di halaman kedua.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Dugaan Kebocoran Data, DJP Imbau Wajib Pajak Jaga Keamanan Data

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah adanya dugaan kebocoran data pada sistem mereka. Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP, Dwi Astuti.

Jokowi Salahkan Keteledoran Manusia Penyebab Kebocoran Data Terjadi Lagi

Presiden Jokowi (Joko Widodo) menanggapi terjadinya kembali fenomena kebocoran data yang kali ini adalah data NPWP Kementerian Keuangan.

DJP Bantah 6 Juta Data NPWP Bocor

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membantah adanya dugaan kebocoran 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru