HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) nampaknya tidak peduli dengan kebijakan baru yang diterbitkan India terkait larangan ekspor beras non-Basmati. Sebab, larangan itu tidak akan mempengaruhi ketahanan pangan nasional.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, bahwa pemerintah telah mempersiapkan berbagai langkah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras ke depan, seiring dengan larangan ekspor beras India tersebut.

“Kita akan pastikan bahwa Indonesia memiliki stok yang cukup, hitungannya carry over dari 2022 ke 2023 itu ada sekitar 4 juta ton. Kemudian dari amatan, kita punya produksi lebih dari 2,8 juta ton amatan bulan Mei, jadi kita optimis beras aman,” kata Arief Prasety dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (23/7).

Bapanas telah mempersiapkan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang pemenuhannya diprioritaskan bersumber dari dalam negeri. Hal itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ratas Kabinet Selasa (18/07).

Penugasan pengadaan CBP sebanyak 2 juta ton yang dilakukan melalui importasi Perum Bulog bersumber dari beberapa negara, tidak termasuk India. Bahkan menurutnya, justru pemerintah India yang menawarkan dilakukannya trade balancing dengan Indonesia.

“Trade balance India itu dengan Indonesia kalahnya besar, sehingga teman-teman dari India ini mengharapkan kita itu importasinya salah satunya dari India, jadi memang mereka sendiri yang meminta pemerintah Indonesia untuk menyeimbangkan atau trade balance karena ekspor CPO kita jauh lebih besar,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi menurunnya jumlah ketersediaan beras akibat El Nino, saat ini Presiden Jokowi telah menginstruksikan jajaran kabinetnya untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik mulai dari upaya deteksi dini, teknologi modifikasi cuaca, hingga penyiapan waduk dan sumur bor.

“Salah satu arahan Presiden, Menteri Pertanian diminta untuk mempercepat tanam dan mempersiapkan produksi, serta penyaluran pupuk, sedangkan kami diminta mengkalkulasi berapa kebutuhan dan dipenuhinya dari mana,” terang Arief.