HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hasil survei BPS (Badan Pusat Statistik) RI pada Maret 2023, menunjukkan tingkat kemiskinan ekstrem berada pada angka 1,12 persen.
Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko mengatakan angka tersebut menurun dibandingkan bulan September 2022. Ia juga mengungkapkan, dalam hasil survei BPS menunjukan jumlah penduduk miskin Indonesia juga turun.
“Angka ini turun jauh sebesar 0,62 persen jika dibandingkan September 2022 dan penduduk miskin Indonesia juga turun berdasarkan survei BPS pada bulan Maret tahun ini,” katanya dalam sebuah video yang dikutip Holopis.com, Rabu (26/7).
Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko juga menjelaskan strategi pemerintah dalam Percepatan Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE).
“Presiden Jokowi telah mengeluarkan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Pemberantasan Kemiskinan Ekstrem (PPKE) sebagai dasar hukum pelaksanaan strategi penanggulangan kemiskinan ekstrem di Indonesia,” ujarnya.
Strategi pertama, yakni pengurangan beban pengeluaran melalui berbagai kebijakan seperti pemberian bantuan sosial (bansos), bantuan langsung tunai (BLT), subsidi, serta jaminan sosial melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kemudian strategi kedua, yakni melalui program peningkatan pendapatan masyarakat, antara lain lewat peningkatan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembiayaan ultra mikro (UMi), Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), perhutanan sosial, dan pahlawan ekonomi nusantara (Pena) Kementerian Sosial.
Strategi ketiga, yakni pengurangan kantong kemiskinan seperti rehabilitasi rumah tidak layak huni, perbaikan sanitasi, penyediaan air bersih, dan perbaikan jalan.
Oleh karena itu, Moeldoko meminta agar seluruh jajaran K/L rajin turun ke lapangan untuk mengikuti perkembangan atas keberhasilan strategi PPKE.
“Kurangi rapat-rapat di hotel dan perbanyak turun ke lapangan untuk melihat perkembangan yang sesungguhnya,” pungkasnya.