JAKARTA, HOLOPIS.COM – Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menyampaikan hasil temuan survei terbarunya untuk memotret potensi Pilpres 2024.
Dalam data yang ditemukannya, bahwa Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan tokoh yang paling signifikan mengalami peningkatan elektabilitas.
“AHY sangat menonjol, survei April lalu di angka 7.1 persen, meningkat tajam ke 9.9 persen,” kata Catur, Sabtu (14/8).
Kondisi yang sama juga dialami oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dan ketua umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).
“Erick Tohir dari posisi 0.8 persen meningkat ke 4.7 persen. Dan Zulkifli Hasan dari 0.7 persen berada di urutan 14 dari 20 tokoh dinominasikan, meningkat ke 1.9 persen atau di urutan 10,” ujarnya.
Catur memandang, bahwa fenomena ini sangat menarik lagi karena sejauh ini ketiga nama tersebut sama sekali belum mempromosikan diri dalam kandidat Pilpres 2024 secara gamblang.
“Situasi ini menarik karena mereka belum sepenuhnya mempromosikan diri,” imbuhnya.
Menurut analisa Catur, pergerakan elektabilitas tokoh di luar nama-nama dominan dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya karena adanya penurunan respon pada tokoh yang selama ini populer.
“Temuan IPO ini menunjukkan kegagalan promosi elit politisi, meskipun AHY juga melakukan promosi dan konsolidasi, tetapi posisinya di luar pemerintah mendapat pemakluman publik, sehingga mampu mengungguli tokoh yang agresif beriklan,” paparnya.
“Erick Tohir dan Zulkifli Hasan adalah elit yang belum menghidupkan mesin popularitas, tetapi justru popularitas mereka tumbuh signifikan,” sambung Catur.
Berikut adalah sumulasi 20 nama nominasi tokoh untuk Pilpres 2024 yang ditangkap oleh IPO, antara lain ;
1. Anies Baswedan menempati urutas puncak dengan angka 18.7 persen,
2. Ganjar Pranowo 16.5 persen,
3. Sandiaga Salahuddin Uno 13.5 persen,
4. AHY 9.9 persen,
5. Prabowo Subianto 7.8 persen,
6. Ridwan Kamil 6.2 persen,
7. Erick Tohir 4.7 persen,
8. Tito Karnavian 3.6 persen.
“Sementara ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengalami perubahan dari periode April 1.5 persen, meningkat ke 2.5 persen, Zulkifli Hasan 1.9 persen, Haedar Nashir 1.7 persen, Puan Maharani 0.9 persen, Said Aqil Siroj 0.8 persen, Gatot Nurmantyo 0.7 persen, Muhaimin Iskandar 0.5 persen, Luhut Binsar Pandjaitan 0.3 persen, dan Surya Paloh 0.2 persen,” papar Catur.
“Selanjutnya Suharso Monoarfa, Grace Natalie, Mahfud MD, tidak mendapat respon publik atau 0.0 persen,” pungkasnya.