HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kesehatan tubuh jangan sampai disepelekan, apalagi yang sudah menyangkut organ-organ tubuh penting seperti hati dan juga jantung. Salah satu kondisi kesehatan yang harus diwaspadai jika memiliki gaya hidup yang buruk, adalah perlemakan hati atau fatty liver.
Apa faktor terjadinya perlemakan hati?
Dijelaskan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Decsa Medica Hertanto di akun Twitternya, kondisi perlemakan hati patut untuk diwaspadai. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor risiko misalnya obesitas, diabetes, dll.
“Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti obesitas, diabetes tipe 2, dan gaya hidup kurang sehat (utamanya pola makan),” demikian dijelaskannya dari akun @decsamh, dikutip Holopis.com (12/7).
Jika membahas diagnosis, Dokter Decsa mengatakan ini adalah sesuatu yang cukup rumit. Hal itu karena perlemakan hati biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas.
5. Mencegah perlemakan hati melibatkan mengadopsi gaya hidup sehat.
Perhatikan pola makan seimbang, kurangi konsumsi lemak jenuh dan gula, serta tetap aktif dengan olahraga teratur. Jaga liver Anda dengan cermat yakkk!
— Decsa tapi Bukan nama Obat (@decsamh) July 12, 2023
“Mendiagnosis perlemakan hati alias fatty liver tidak selalu mudah karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Pemeriksaan medis dan tes darah khusus dapat membantu dalam mengidentifikasi kondisi ini,” lanjutnya.
Akibat Perlemakan Hati yang Tidak Ditangani
Dokter Decsa menyebutkan bahwa perlemakan hati bisa memiliki dampak yang bahaya jika tidak ditangani dengan cepat.
“Perlemakan hati yang tidak ditangani dapat berakibat serius. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk non alcoholic steatohepatitis, sirosis hati, dan bahkan kanker hati. Penting untuk mengelola kondisi ini dengan serius,” jelasnya.
Karena itulah, Dokter Decsa meminta agar masyarakat menerapkan gaya hidup sehat seperti makan seimbang, dan kurangi makan-makanan mengandung lemak jenuh serta gula.
“Mencegah perlemakan hati melibatkan mengadopsi gaya hidup sehat. Perhatikan pola makan seimbang, kurangi konsumsi lemak jenuh dan gula, serta tetap aktif dengan olahraga teratur. Jaga liver anda dengan cermat yakkk!” pungkasnya.
Sobat Holopis sudah jaga pola makan belum?