HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa sosok Mahfud MD masih sangat ideal masuk dalam bursa Pilpres 2024. Untuk kacamata politiknya, Menko Polhukam tersebut dianggap representatif jika diusung menjadi Cawapres.
“Ada sisi yang saya kira ideal mengapa Pak Mahfud masih representatif. Ia memiliki sepak terjang dan integritas yang sangat mumpuni ketimbang nama-nama bacawapres lain yang sudah muncul,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com di Jakarta, Senin (10/7).
Semangat pemberantasan korupsi, jujur dan berani mengambil risiko besar sekalipun untuk tidak populer demi menjaga integritasnya adalah salah satu nilai lebih yang selama ini dilihatnya dari sosok mantan Ketua Hakim Mahkamah Konstitusi itu.
“Dalam pemberantasan korupsi, saya kira Pak Mahfud tak perlu lagi diuji integritasnya. Apalagi negeri kita ini masih punya pekerjaan rumah besar yakni soal korupsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, persoalan tangga survei yang menempatkan Mahfud MD berada di urutan tengah-tengah sebenarnya tidak menjadi persoalan. Sebab, sejauh ini Mahfud dianggap masih memilih untuk tidak populer untuk masuk bursa Pilpres karena fokus menjalankan tugas yang diberikan Presiden sebagai Menko Polhukam.
“Soal TPPU, soal TPPO. Tentu bisa jadi Pak Mahfud berisiko tidak disukai banyak mafia dan oligarki. Tapi itulah faktanya sosok beliau, dan saya kira semua mata rakyat bisa melihat integritasnya,” tuturnya.
Ulama asal Malang Raya ini beranggapan bahwa nyaris semua nama-nama bacawapres yang muncul dewasa ini, cenderung hanya sekadar mengejar popularitas dan menciptakan persepsi positif demi menggapai elektabilitas.
“Ya kita tahu beberapa nama kan memang cuma sekadar nyari sensasi dan jabatan. Ada yang sampai maksakan pindah partai demi kursi cawapres dan sebagainya. Karena tujuan utama bukan kepentingan rakyat tapi kepentingan portfolio,” pungkasnya.