HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut langkah hilirisasi mineral yang dijalankan pemerintah Indonesia saat ini menuai respon positif dari Australia.
Bahkan karena hilirisasi ini, Australia bersedia memasok 60 ribu ton lithium ke Indonesia untuk diolah menjadi baterai kendaraan listrik. Kesediaan itu disampaikan saat Presiden Jokoi Widodo (Jokowi) berkunjung ke Australia pada Selasa (4/7) lalu.
“Kunjungan ke Australia itu yang sangat bagus mereka akui kalau hilirisasi kita itu sangat bagus, sehingga mereka juga sepakat bahwa 60.000 ton lithium mereka yang diekspor ke Indonesia juga diproses di Morowali,” ungkap Luhut dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dikutip Holopis.com, Jumat (7/6).
Namun Luhut, meminta Australia mengekspor lebih banyak lagi lithium ke Indonesia. Dia menjanjikan, apabila Australia bersedia mengekspor lithium dua kali lipat,mereka bisa turut berpartisipasi dalam pengembangan hilirisasi mineral di Morowali, Sulawesi Tengah.
“Nah di mana mereka nanti bisa ikut participate di dalam project itu. Jadi sehingga itu kita lakukan jointly dan mereka setuju dengan itu,” sebut Luhut.
Adapun keuntungan yang bisa didapatkan Australia apabila mengolah sumber daya lithium-nya di Indonesia adalah biaya produksi yang lebih murah, karena ekosistem mobil listrik sedang dikebut di Indonesia.
“Itu saya kira satu hal, dan cost di Australia kan bisa 4 kali lebih mahal dari kita, kalau membuat processing mobil listrik misalnya A to A. Jadi kalau di Indonesia cost-nya pasti lebih turun,” ujar Luhut.