HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ponpes Al-Zaytun diduga melakukan penyimpanan dari ajaran agama, dengan beberapa kebiasaan yang mereka lakukan. Bahkan Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan Al-Zaytun juga termasuk komune atau mirip negara.

“Dari sisi pendidikan, karena itu ponpes, walaupun penilaian saya sementara Al-Zaytun ini bukan hanya sebagai ponpes, sudah merupakan komune,” katanya usai melaksanakan salat Idul Adha di PP Muhammadiyah yang dikutip Holopis.com, Rabu (28/6).

“Komune itu artinya sebuah sistem kemasyarakatan yang sudah mirip negara, di sana sudah ada struktur hierarki, ada regulasi, dan regulasi itu sudah dibikin sedemikian rupa yang lebih mengedepankan kepatuhan kepada pimpinan, bahkan kepatuhan tanpa serve itu ciri-ciri komune,” sambungnya.

Muhadjir menjelaskan, di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Jepang ada yang menjadi komune ekstrem. Namun, apa yang terjadi di Indonesia tidak seperti yang terjadi di luar negeri.

Ia juga menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait karena banyak santri yang perlu diselamatkan dari Al-Zaytun.

“Di sana banyak santri, banyak siswa yang harus kita selamatkan masa depan pendidikannya, dan itu yang nanti akan saya koordinasikan dengan kementerian terkait Kementerian Agama,” ungkap Muhadjir.

Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun jadi viral karena kegiatannya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang juga sudah dipanggil untuk klasifikasi dengan tim investigasi bentukan Pemprov Jawa Barat.