HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi angkat bicara terkait kenaikan harga daging ayam yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, kenaikan harga daging yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji seperti saat ini masih terbilang wajar.
“Kalau H-2 lebaran biasanya kenaikan sampai dengan 5-10 persen masih ditolerir,” kata Arief dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (27/6).
Berdasarkan hasil pantauannya di pasar Palmerah, Jakarta Barat, Arief membeberkan bahwa harga satu ekor ayam karkas berbobot 1,3 sampai 1,4 kilogram berada di kisaran Rp43.000 – Rp44.000.
Ke depan, lanjut Arief, pihaknya diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga harga daging ayam di tingkat konsumen tetap terjaga.
Di sisi lain, ia juga diminta untuk menjaga harga daging ayam tetap wajar di tingkat produsen, atau yang dalam hal ini adalah peternak.
“Kami diminta oleh Presiden membuat harga yang wajar di tingkat produsen, artinya peternak. Karena tidak boleh terlalu murah di peternak nanti rugi, kandangnya tutup,” ujar Arief.
Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti adanya kenaikan harga sejumlah bahan pokok, salah satunya daging ayam.
Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau pasar Palmerah, Jakarta Barat, pada Senin (26/6) kemarin.
“Yang naik agak tinggi memang daging ayam. Biasanya di harga 30, 32, ini sudah mencapai 50 (ribu rupiah),” kata Jokowi, Senin (26/6).
Kenaikan harga tersebut menurut Jokowi, karena adanya permasalahan pasokan, sehingga membuat harga meningkat.
Selain itu, kenaikan harga tersebut juga bisa juga disebabkan oleh faktor hari besar keagamaan, seperti Hari Raya Idul Adha.