HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menagih komitmen negara maju terkait pendanaan perubahan iklim sebesar US$100 miliar per tahun, yang sampai saat ini belum terpenuhi.

Menurutnya, kerja sama global sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan akibat perubahan iklim, baik itu dari sisi pendanaan maupun teknologi dan inovasi.

“Langkah konkret dari negara maju sangat dibutuhkan untuk membantu pendanaan aksi iklim termasuk melalui pemenuhan komitmen sebesar US$ 100 miliar per tahun yang hingga saat ini masih belum terpenuhi,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (25/6).

Sri Mulyani lantas menyebut, bahwa saat ini banyak negara berkembang yang memiliki keterbatasan dalam memperoleh pendanaan perubahan iklim.

Oleh karena itu, diperlukan dukungan sistem keuangan global, termasuk bank pembangunan multilateral dalam mengatasi kesenjangan pembiayaan (financing gap), terutama untuk negara berkembang.

Di sisi lain, diperlukan antisipasi dampak perubahan iklim dengan intensitas lebih tinggi yang berbahaya dan mengakibatkan kehilangan dan kerusakan (loss and damage) baik pada alam maupun manusia.

Berbagai upaya dan antisipasi yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan kapasitas bank pembangunan multilateral dan lembaga keuangan.

“Termasuk memprioritaskan fasilitas hibah dan concessional financing lainnya,” kata dia.