Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Staf khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa semua bangsa Indonesia harus mampu mengejawantahkan Pancasila tidak hanya sekadar slogan, akan tetapi sebuah karakter dan perilaku yang dilaksanakan dalam keseharian.

“Pancasila bukan slogan, namun Pancasila adalah moral publik dengan butir-butir Pancasila yang memiliki nilai-nilai keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Romo Benny dalam sambutannya di Simposium Nasional Demokrasi Pancasila oleh Kelompok Cipayung Plus DKI Jakarta, Gedung Joeang 1945, Menteng, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Rabu (21/6).

Oleh sebab itu, ia pun berpesan agar masyarakat khususnya kaum pemuda dan Mahasiswa agar ikut aktif dalam merawat Pancasila sebagai sebuah karakter bangsa yang patut untuk diteladani.

Termasuk ketika di momentum politik yang berpotensi memberikan peluang untuk mengganggu nilai-nilai Pancasila demi kepentingan elektoral semata. Sehingga Mahasiswa bisa mengambil peran sebagai garda terdepan di dalam merawat Pancasila tersebut.

“Ekosistem Pancasila harus diterapkan di era saat ini, dan melarang kampanye dengan membawa isu-isu SARA,” tuturnya.

Lebih lanjut, tokoh Katolik tersebut juga mengingatkan bahwa demokrasi yang dijalankan di Indonesia sebagai negara Pancasilais masih rentan diputarbalikkan dan membuat esensi dari demokrasi bisa rusak.

Hal ini juga dikatakannya menjadi tantangan tersendiri di era digital dan perkembangan post truth. Kontrol terhadap narasi yang baik dan bermanfaat seperti sangat bias. Sehingga peran kaum Mahasiswa dan intelektual menjadi sangat penting.

“Jangan sampai demokrasi kita dibajak, karena jaman sekarang yang paling berbahaya yaitu era digital yang bisa dengan mudah membolak-balikkan fakta dikarenakan adanya kekuatan medsos yang sangat sering membombardir dengan kebohongan yang berakhir dianggap sebagai kebenaran,” tutur Romo Benny.

Padahal kata dia, esensi dari demokrasi adalah memberikan kebebasan yang besar kepada masyarakat untuk membangun memperbaiki masa depan bangsa dan negara secar bersama-sama.

“Demokrasi yang bermartabat yaitu demokrasi yang muncul dari para pamikir bangsa dan berpihak pada kemanusiaan dan keadilan,” tegasnya.

Dengan demikian, Romo Benny pun mengajak para Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus DKI Jakarta terus meningkatkan kualitas literasi sehingga bisa ikut aktif membantu menjaga iklim demokrasi yang sehar, serta merawat dan memastikan Pancasila sebagai sebuah falsafah berbangsa dan bernegara tetap eksis dan tidak dirusak oleh pihak manapun.

“Untuk menyelamatkan demokrasi, rekan-rekan dari Kelompok Cipayung Plus harus menjadi seseorang yang berintelektual organik,” pungkasnya.