HOLOPIS.COM, JAKARTA Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa pihaknya mempunyai alasan kuat untuk membeli 12 unit Mirage 2000-5 beserta perangkat pendukungnya dari Qatar.

12 pesawat tempur itu pun bisa dikirim dengan cepat dan masa jam terbangnya juga masih relatif rendah. Pengiriman cepat itu diperlukan karena beberapa pesawat tempur TNI AU, seperti F-5 Tiger, SU-27/30, Hawk 100/200, dan F-16 dalam proses peremajaan (upgrade/refurbish) dan perbaikan (overhaul/repair).

“Sehingga TNI Angkatan Udara membutuhkan pesawat tempur yang siap pakai selama periode perbaikan beberapa pesawat tersebut,” kata Prabowo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (20/6).

Kondisi seperti itu kemudian menurut Prabowo menjadi kebutuhan yang sangat mendesak untuk menjaga pertahanan udara Indonesia.

“Ini sesuatu yang sangat mendesak untuk kita segera punya penangkal. Sangat-sangat tidak benar negara sebesar kita, seluas kita, dan sekaya kita, tidak punya pertahanan udara yang kuat,” tegasnya.

Rencananya, 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 yang dibeli dari Qatar akan dikirim ke Indonesia 24 bulan setelah kontrak efektif. Pesawat-pesawat itu bakal memperkuat Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.

“Itu paling lama (24 bulan). Kami harapkan (bisa terkirim) lebih cepat,” imbuhnya.

Prabowo Subianto juga menyatakan pihaknya bakal segera mengirim tim negosiasi ke Uni Emirat Arab (UAE) untuk menjajaki peluang membeli pesawat tempur Mirage 2000-9.

“Ini juga kami negosiasi, karena kami harus yakinkan mereka bersedia kami akuisisi,” tegasnya.