HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menegaskan bahwa pembelian 12 pesawat tempur Mirage milik Qatar demi melengkapi alutsista Indonesia yang sudah memasuki masa uzur.

“Kita harus bangun kekuatan pertahanan kita, deterrent kita, kekuatan penangkal. Dan saat ini banyak sekali pesawat kita yang sudah tua dan harus kita refurbished,” kata Prabowo dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (17/6).

Mantan Danjen Kopassus itu pun mengungkapkan, di masa upgrade serta pemesanan pesawat tempur canggih lainnya, perlu adanya pesawat tempur untuk mendukung pertahanan udara Indonesia.

“Kita sedang perbaiki. Ini butuh waktu kurang lebih satu tahun atau 18 bulan lagi untuk mengoperasionalkan semua pesawat tempur kita sekarang,” tegasnya.

“Dan kita akan beli pesawat-pesawat yang baru modern sudah kita kontrak, sudah kita pesen, Rafale, 42 (unit) dari Prancis. Tapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, berapa bulan, datangnya nanti yang pertama itu 3 tahun lagi, paling cepat. Nanti skuadron itu akan operasional mungkin 5-6 tahun lagi,” lanjutnya.

Pilihan terhadap pesawat Mirage 2000-5 milik Qatar menjadi pilihan yang paling relevan saat ini.

“Kita lihat yang potensial adalah Mirage 2000-5. Dan ini sulit, banyak negara yang mau ambil, alhamdulillah dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita,” ungkapnya.

Prabowo bahkan mengakui, dengan jumlah hanya sebesar 12 unit sebenarnya masih terbilang kurang dengan teknologi yang dimiliki pesawat tersebut.

“Tapi hanya ada 12, nah ini yang kita akuisisi untuk nanti, karena Mirage ini cukup canggih dan walaupun dikatakan bekas tapi Qatar adalah negara yang sangat kecil jadi flying hours-nya masih sedikit. Jadi masih bisa kita pakai mungkin minimal 15 tahun, 20 tahun lagi,” tukasnya.

Selain itu, Prabowo mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan nego dengan Emirates untuk mendapatkan Mirage 2000-9 serta beberapa pihak lainnya.

“Ini lagi kita nego juga mudah-mudahan kita juga bisa mengakuisisi. Ini untuk menjaga sekarang sampai lima tahun. Sampai pesawat-pesawat kita yang baru full ada di kita. Kita juga tentunya ada program sama Korea, KFX. Kita juga sedang nego dengan Amerika, F15. Dan kita juga sedang nego dan menjajaki kerja sama dengan PT DI dengan Turki, mengembangkan juga pesawat generasi kelima. Dengan Korea generasi 4.5,” bebernya.

Prabowo menambahkan, dengan pesawat Mirage ini, sekaligus juga melatih para pilot-pilot AU sebelum nantinya beralih ke Rafale.

“Dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang dia akan transisi ke Rafale,” pungkasnya.