TOMOHON, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 4 Agustus 2021 di Tomohon, Sulawesi Utara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema yang diangkat pada kali ini adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”. Kegiatan webinar ini diikuti oleh 989 peserta dari berbagai kalangan umur dan profesi.
Empat orang narasumber yang tampil dalam webinar ini adalah dosen Komunikasi UPN Veteran Jakarta sekaligus relawan Redaxi dan Japelidi, Rut Rismanta Silalahi; Ketua Badan Pengurus Cabang Perhumas Manado, Gladys Runtukahu; Ketua Relawan TIK Kota Bitung, Saul Tindangen; dan Duta Bahasa Sulawesi Utara 2019, Bintang Mokodompit. Sedangkan moderator yaitu Shinta Ardan selaku jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Materi tentang kecakapan digital dibawakan oleh Rut Rismanta Silalahi yang menyampaikan tema “Informasi Digital, Identitas Digital, dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurut dia, warganet sebaiknya berhati-hati dalam menyebarkan konten, informasi ataupun berkomentar mengingat adanya rekam jejak digital di dunia maya. “Literasi digital tidak hanya soal kecakapan penggunaan teknologi, tetapi juga kemampuan berpikir dan kesadaran tentang standar perilaku yang diharapkan muncul di dunia maya dan isu sosial lainnya,” katanya.
Selanjutnya, Bintang Mokodompit menyampaikan materi etika digital berjudul “Tahukah Kamu, Dampak Penyebaran Berita Hoaks?”. Ia mengatakan, beberapa modus berita bohong yang banyak beredar di internet, antara lain anjuran cara pengobatan penyakit atau virus, pengiriman pesan berantai, hoaks urban legend, tawaran hadiah gratis, memanfaatkan kisah sedih, serta informasi yang mengandung pencemaran nama baik. “Berita hoaks berdampak buruk pada kesehatan mental, memicu stress, kecemasan, serta kekerasan,” ujarnya.
Pemateri ketiga, Gladys Runtukahu, menyampaikan tentang budaya digital bertema “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, warganet harus mengontrol pendapatnya di internet agar tidak melenceng dari norma, etika, dan tetap sesuai dengan nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika. “Kita punya hak berekspresi, tetapi jangan sampai mengganggu hak dan reputasi orang lain,” imbuhnya.
Adapun Saul Tindangen, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan keamanan digital berjudul “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Ia mengatakan, sedikitnya ada tujuh kiat agar anak-anak bisa aman di internet, yaitu masuk ke dunia daring anak, sepakati aturan penggunaan internet, ajarkan untuk melindungi privasi, periksa aktivasi lokasi, menjalin pertemanan di media sosial, pastikan keamanan pada mesin pencari, serta kenali laman yang aman bagi anak. “Orang tua harus berperan penting dalam mengarahkan penggunaan internet bagi anak-anak,” kata dia.
Usai pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan sesi tanya jawab yang dipandu Shinta Ardan. Salah satu peserta, Iklima Agustina, bertanya tentang persoalan banyaknya pelanggaran dari warganet ketika menyebarkan informasi. Gladys Runtukahu mengatakan bahwa memang kekeliruan yang kerap dilakukan warganet adalah menyebarkan berita atau informasi yang belum pasti kebenarannya.
“Periksa informasi secara mandiri dan jangan bertanya ke akun lain karena justru semakin menyebarkan berita yang belum tentu benar,” pesannya. Dalam acara tersebut, panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Webinar ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.