HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua DPD Nasdem Indramayu, Husen Ibrahim mengaku, bahwa dirinya diminta menyetor sejumlah uang dengan nominal yang terbilang besar, yakni Rp3,5 miliar.
Mulanya, Husen mengatakan bahwa ia dijanjikan menempati nomor urut 1 dalam daftar calon anggota legislatif (caleg) dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VIII.
“Kami menagih janji ketua DPW bahwa Jabar VIII untuk pencalegan DPR. Kami dijanjikan nomor urut 1, tetapi sampai sekarang tidak menjadi kenyataan,” katanya kepada wartawan, Minggu (11/6) yang dikutip Holopis.com.
Husen pun mengaku mendapat bocoran, bahwa dirinya mendapat nomor urut 3 dalam daftar caleg di dapil Jabar VIII.
“Dari bocoran, kami diposisikan nomor urut 3,” ujarnya.
Pada akhirnya, Husen pun menagih janji DPW terkait nomor urut tersebut. Namun ua malah diminta untuk menyetorkan uang sejumlah Rp3,5 miliar sebagai syarat untuk mendapat nomor urut 2.
“Saat kami mempertanyakan masalah nomor urut 3, DPW lakukan rapat dan memutuskan saya boleh dipindah ke nomor urut 2 dengan catatan Rp 3,5 miliar harus disiapkan sebagai kompensasinya,” kata Husen.
Buntut dari hal tersebut, Husen dan ratusan kader NasDem lainnya menyatakan mundur. Mereka mengaku kecewa lantaran fakta di lapangan berbeda dengan pernyataan Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, bahwa NesDem tidak menerima mahar.