HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025, Harman Benediktus Kabur alias Benny K Harman memberikan pendapatnya tentang pertemuan antara Sekjen DPP PDI Perjuangan Harsto Kristiyanto dan Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.

Pertemuan itu terjadi pada pukul 17.00 hingga 18.00 WIab di sebuah restoran di bilangan Blok M, Jakarta Selatan.

Menurutnya, pertemuan perwakilan kedua partai politik itu jelas, tak akan ada perubahan terkait dengan langkah politik yang telah dilakukan bersama NasDem dan PKS soal Pilpres 2024.

“Pesannya clean and clear, bahwa keduanya berbeda dalam hal pencalonan tokoh untuk menjadi presiden akan datang,” kata Benny dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (12/6).

Apalagi pertemuan antara Hasto dan Riefky hanya sebatas untuk mengatur pertemuan antara Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Anggota Komisi III DPR RI tersebut menyatakan bahwa baik Partai Demokrat maupun PDI Perjuangan memiliki perbedaan yang signifikan di dalam kepentingan Pemilu 2024, baik Pileg maupun Pilpres.

“Yang baju merah mengusung gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan yang baju warna biru mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan,” ujarnya.

Selain perbedaan dukungan politik di Pilpres 2024, Benny juga menyebut bahwa keduanya memiliki perbedaan sikap politik dalam menentukan, bagaimana sistem pileg nanti dijalankan oleh penyelenggara pemilu.

“Perbedaan lainnya, yang biru dukung sistem Pemilu terbuka dan yang warna merah ingin Pemilu tertutup,” terangnya.

Pun berbeda, Benny menilai bahwa kedua belah pihak memiliki persamaan yang menonjol.

“Apakah ada persamaan? Ada tentunya, yaitu sama-sama mencintai negeri dan menyayangi rakyatnya, dan baik yang merah pun yamg biru sama-sama ingin ada perubahan dan perbaikan dalam segala aspek kehidupan berbangsa dan bernegara melalui Pileg dan Pilpres 2024,” ucapnya.

Baca selengkapnya di halaman kedua.