HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tokoh nasional, Rizal Ramli menegaskan, bahwa di tengah multikrisis kebangsaan dan kenegaraan akibat tata kelola pemerintahan yang dilakukan saat ini, energi bangsa seharusnya difokuskan kepada upaya perbaikan sistem dan upaya perbaikan pelaksanaan demokrasi.
Jangan malah membiarkan diri hanyut dalam adu domba isu-isu agama yang secara sengaja dihembuskan, antara lain oleh para buzzerRp yang merupakan kaki tangan kekuasaan untuk mengaburkan persoalan-persoalan yang substantif, memecah-belah NKRI, serta merusak kerukunan antar-umat beragama.
Hal ini ditegaskan Rizal Ramli saat berbincang dengan tokoh umat Hindu dari Bali, Ida Rsi Putra Manuaba (Agus Indra Udayana) atau yang biasa akrab disapa dengan sebutan Gus Indra, di Jakarta, Kamis (6/2) seperti dikutip Holopis.com.
Pertemuan dua sahabat lama yang secara kebetulan momentumnya bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni ini, berlangsung akrab. Keduanya saling bercerita tentang nilai-nilai keagamaan yang mengedepankan pentingnya humanisme, kedamaian dan toleransi.
Mereka juga mengenang kembali kiprah serta kontribusi KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai salah satu tokoh agamawan yang kerap mengedepankan pentingnya nilai-nilai tersebut.
“Agama itu untuk persatuan, bukan untuk dibenturkan sehingga terjadi perpecahan dan konflik,” tutur Rizal Ramli.
Menurutnya, praktik memecah belah kerukunan antar-umat beragama saat ini terkesan sistematis. Ada yang bersifat memecah-belah secara intra agama, artinya sebuah agama dibenturkan dari dalam, ada pula yang bersifat antar agama, yaitu membenturkan agama yang satu dengan agama yang lainnya.
Sebagai tokoh umat Hindu, Gus Indra menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap kondisi seperti ini. Ia sepakat dengan pandangan tokoh nasional Rizal Ramli bahwa umat beragama di negeri ini jangan membiarkan diri terjebak dalam kondisi yang membelah persatuan bangsa.