HOLOPIS.COM, PAPUA – Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo mengklaim bahwa sumber senjata yang dimiliki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua tidak ada yang berasal dari selundupan pihak asing.

Nikolaus pun menegaskan, sebagian besar senjata itu didapatkan justru dari hasil rampasan aparat TNI-Polri saat kontak tembak di lapangan dan bukan dari hasil selundupan luar negeri.

“Saya kira tidak ada. Itu hasil dari perampasan saja senjata-senjata itu, hasil perampasan dari TNI, menembak TNI. Seperti itu kekuatannya tidak ada,” kata Nikolaus dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (29/5).

Nikolaus berdalih, bahwa tidak mudah menyelundupkan senjata dari luar negeri masuk ke Indonesia.

“Kita punya keamanan, pemerintahan, kan tidak sembarangan masuk ke negara kita. Tidak sembarang barang-barang ilegal, pasti ada seleksi yang baik,” klaimnya.

Untuk diketahui enam kabupaten di Papua ditetapkan sebagai wilayah rawan atau zona merah KKB/KST.

Tiga kabupaten yakni Nduga, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang masuk wilayah Provinsi Papua Pegunungan. Tiga lainnya, yaitu Puncak, Puncak Jaya, dan Intan Jaya berada di wilayah Provinsi Papua Tengah.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengklaim kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua mempunyai beberapa sumber untuk senjata serta amunisi.

Sewaktu menjabat sebagai Kapolda Papua pada tahun 2012, penyuplai senjata ilegal itu salah satunya berasal dari Papua Nugini.

“Setahu saya ada beberapa kasus tapi tidak banyak,” kata Tito, Kamis (25/5).

Kemudian, sumber terbanyak senjata serta amunisi tersebut ternyata didapatkan dari para aparat yang lengah.

“Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah,” ungkapnya.