HOLOPIS.COM, JAKARTA – Elon Musk mengajak perusahaan teknologi lain untuk berhentikan lebih banyak karyawan, seperti apa yang sudah dilakukannya saat jadi CEO Twitter. Hal tersebut disampaikan Musk, saat menjadi pembicara dalam acara event CEO Council Summit secara virtual.
Memiliki banyak karyawan ini menurutnya, tidak punya nilai tambah bagi perusahaan seperti yang dialami perusahaan Silicon Valley.
“Ada banyak orang yang tampaknya tidak memiliki banyak nilai. Menurut saya itu banyak ditemukan di perusahaan Silicon Valley,” katanya yang dikutip Holopis.com dari Gizmodo, Minggu (28/5).
“Menurut saya ada kemungkinan pemangkasan karyawan yang signifikan di perusahaan lain tanpa mempengaruhi produktivitas mereka, bahkan meningkatkan produktivitas mereka,” sambung Musk.
Dalam data Layoffs.FYI, pada tahun 2023 dari 702 perusahaan teknologi, Twitter jadi perusahaan teknologi yang paling banyak melakukan PHK terhadap karyawan daru total awal 7.500 orang jadi tinggal 1.500 orang atau sekitar 90 persen.
Namun setelah melakukan PHK besar – besaran, Twitter justru beberapa kali tumbang. Tapi hal tersebut ditanggapi santai oleh Musk, yang mengatakan gangguan itu tidak signifikan. Ia juga mengaku Twitter jadi bisa merilis fitur baru dengan lebih cepat.
Musk mengatakan, jika jumlah karyawan Twitter saat ini tidak ideal. Mengejutkannya, setelah mengajak perusahaan lain untuk kurangi karyawan ia justru punya rencana merekrut karyawan baru.
Pria yang juga jadi CEO Tesla ini, mengaku menyesal telah memberhentikan sejumlah karyawan dan berencana untuk mempekerjakan mereka kembali dalam beberapa minggu ke depan.