HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya meminta warga Nahdliyin atau NU untuk menjaga netralitas dengan menghindari poltik praktis.
Permintaan Gus Yahya tersebut tentu bukan tanpa alasan. Dia tidak ingin ada perpecahan antar sesama warga NU akibat perbedaan pilihan politik.
“Kita berkonsolidasi untuk menjaga jangan sampai warga NU khususnya dan masyarakat umumnya terpecah-belah gara-gara politik,” kata Gus Yahya sebagaimana dikutip Holopis.com, Selasa (16/5).
Gus Yahya pun menegaskan, identitas NU tidak boleh dimonopoli oleh satu pihak atau partai politik tertentu. NU, kata dia, adalah untuk semua warga.
“Kita ini cuma bilang NU untuk semua, NU tidak hanya untuk satu partai politik saja, dan itu keputusan Muktamar, gitu lho,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Gus Yahya meminta para elite politik tak perlu meminta PBNU mencalonkan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024. Sebab NU, katanya, bukan partai politik lagi.
“NU bukan parpol. Hei, kita ini tidak bisa mencalonkan presiden. Paham enggak? Kita ini bukan parpol. Kalaupun mau minta calon, minta sama partai jangan sama NU,” jelasnya.
Di samping itu, Gus Yahya juga mengatakan bahwa NU akan terus waspada dalam menyikapi berbagai dinamika politik menjelang Pemilu 2024. Dia bahkan menyatakan tidak akan tinggal diam apabila ada pihak yang mencoba menyeret NU ke ranah politik praktis.
“Kita menjaga keselamatan, menjaga keutuhan bangsa dan negara. Sambil waspada, kalau pada satu titik diperlukan ya kita bertindak,” tukasnya.