HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi meminta agar pelaksanaan Sensus Pertanian bisa dilakukan dalam kurun waktu yang tidak lagi terlalu lama yakni 10 tahun.
Mantan Wali Kota Solo itu bahkan meminta agar pelaksanaan Sensus pertanian tersebut bisa dilakukan minimal sekali dalam kurun waktu lima tahun.
“Dan ini sudah pelaksanaan terakhir 10 tahun yang lalu, Pak Kepala BPS ya? Menurut saya juga kelamaan,” kata Jokowi dalam pembukaan sensus pertanian 2023 seperti dikutip Holopis.com, Senin (15/5).
“Sudah berjalan berubah setiap tahun, keputusannya masih pakai data 10 tahun yang lalu. Mestinya ini setiap lima tahun lah,” sambungnya.
Jokowi pun menanggapi dengan santai mengenai anggaran dari pelaksanaan sensus yang menghabiskan dana triliunan rupiah tersebut.
“Biayanya juga enggak banyak, berapa sih mungkin Rp3 triliunan menurut saya. Tapi penting, bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan kalau datanya enggak akurat yang paling ter-update, terkini,” klaimnya.
Jokowi kemudian mengakui banyak sejumlah data pertanian yang tidak akurat didapatkannya selama beberapa bulan terakhir.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menganggap, hal tersebut menjadi persoalan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan di bidang pertanian.
“Kita tahu untuk menghasilkan sebuah kebijakan yang tepat butuh data yang akurat, sering kita kedodoran di sini. Lahan pertanian kita berapa, butuh pupuk berapa, sering data itu tidak siap dan akurat,” pungkasnya.