MINAHASA, HOLOPIS.COM – Sebanyak 729 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.
Acara ini dilaksanakan secara virtual pada 28 Juli 2021 di Minahasa, Sulawesi Utara, dengan pembahasan tema “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Executive Regional Director ICSB Indonesia Timur, Ivanry Matu; Co-Founder Pijar, Maria Silangen; Ketua Komunitas Ruang Budaya, Bura’pia Tajriani Thalib; serta dosen Ilmu Komunikasi Universitas Tadulako, Dyah Fitria Kartika Sari. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Rachman Pratama selaku naravlog dan jurnalis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Ivanry yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Menurut dia, bisnis daring dengan modal minim (bahkan tanpa modal) bisa dimulai dari identifikasi produk, segmentasi pasar, tantangan, rancangan bisnis, simulasi bisnis, analisa output, evaluasi, hingga perbaikan kinerja berdasarkan evaluasi.
Berikutnya, Maria menyampaikan materi etika digital berjudul “Sosialisasi E-Pasar bagi Pelaku UMKM”. Ia mengatakan, dalam bisnis daring, penting untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan, mengikuti tren dan teknologi, menjaga orisinalitas, memaksimalkan media sosial, serta terus mengembangkan potensi diri.
Sebagai pemateri ketiga, Tajriani membawakan tema budaya digital tentang “Literasi Digital untuk Mengubah Perilaku Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut pendapatnya, upaya meninggalkan perilaku konsumtif bisa dicapai dengan manajemen diri yang meliputi self-monitoring, self-reward, self-contracting, dan stimulus control. “Sedangkan untuk menjadi lebih produktif, kita harus meningkatkan literasi terkait pemberdayaan di berbagai bidang,” pesannya.
Adapun Dyah, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Investasi Aman dan Menguntungkan Selama Pandemi Covid 19”. Ia mengatakan, investasi digital memiliki kelebihan, antara lain transparan, kekinian, nyaman, mudah, dapat dibagikan atau diwariskan, serta mudah mengetahui jumlah simpanan. “Mata uang kripto, gramasi emas, saham, dan lainnya bisa jadi pilihan tergantung kebutuhan serta kemampuan kita,” terang Dyah.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta adalah tentang bagaimana memaksimalkan sosial media untuk promosi dengan baik. Narasumber menyarankan agar promosi yang dilakukan tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan menjawab permasalahan target pasar.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.