HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah tetap melakukan pengadaan utang di tengah kondisi perekonomian global yang penuh dengan ketidakpastian.
Sri Mulyani yang juga menjabat Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu pun menjamin, pihaknya akan tetap mengedepankan unsur kehati-hatian dalam mengelola utang tersebut.
“Untuk pengadaan utang tetap dalam prinsip kehati-hatian dengan kondisi pasar dan kas pemerintah yang saat ini cukup tinggi,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK yang dikutip Holopis.com, Selasa (9/5).
Sebagai informasi, total utang Indonesia per 31 Maret 2023, tercatat sudah mencapai Rp7.879 triliun atau 39,17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sri Mulyani pun mengklaim, besaran utang tersebut masih terbilang aman.
Lebih lanjut, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu juga menegaskan, bahwa kebutuhan pembiayaan utang saat ini masih cenderung aman, meskipun dinamika perekonomian global sampai dengan saat ini masih tidak pasti.
“Kebutuhan pembiayaan hingga April dan awal Mei masih cukup ample di tengah dinamika perekonomian global yang tidak pasti,” ujarnya.
Bendahara Negara itu lalu menambahkan, di samping utang, APBN juga tetap dikelola secara hati-hati, dengan memberi ruang sebagai shock absorber.
“Kinerja APBN sesuai target dan dalam hal ini meski komoditi trennya moderasi, kita tetap antisipasi lewat APBN,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Sri Mulyani, APBN masih akan berperan optimal sebagai peredam gejolak global dan momentum nasional.