HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menegaskan bahwa Mustopa NR, pelaku penembakan gedung MUI Pusat tidak termasuk jaringan teroris.
Kepala BNPT, Komjen Rycko Amelza Dahniel bahkan mengklaim, Mustopa hanya sebatas orang psikopat yang berulah.
“Bukan radikal, itu orang sakit, orang psikopat, tidak ada radikal sama sekali, tidak ada teroris sama sekali, tidak masuk radikal, tidak masuk ekstrem, tidak masuk wilayah jaringan teroris,” kata Rycko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (6/5).
Rycko bahkan menyatakan, pelaku mengalami gangguan psikologi berdasarkan riwayat penyakit yang telah didapatkan aparat.
“Almarhum sakit, ada riwayat keturunan genetik. Dia dalam proses dan sudah berkali-kali melakukan pelanggaran terkait masalah kesehatan itu,” klaimnya.
Mustopa NR pun sebelumnya diketahui telah meninggal dunia usai melakukan penyerangan gedung MUI Pusat di Jakarta beberapa waktu lalu.
Tim Dokter Forensik Polri, Arfiani mengklaim, Mustopa tewas karena penyakit jantung serta penyakit lain yang dideritanya selama ini.
“Jadi kami dari tim dokter forensik itu menyimpulkan bahwa korban ini memang mati karena serangan jantung yang diperberat oleh penyakit infeksi pada parunya,” kata Arfiani (5/5).
Arfiani juga mengelak bahwa sejumlah luka penganiayaan di tubuh pelaku bukan menjadi penyebab meninggalnya Mustopa usai melakukan penembakan.
“Luka-lukanya ini tidak berpotensi menyebabkan kematian. Jadi ada luka terbuka dangkal itu di bibir dan di lutut, kemudian ada luka lecet kecil pada pipi tangan kiri dan kedua anggota gerak bawah dan ada memar disertai pembengkakan pada pipi itu,” jelasnya.