HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta meminta kepada semua pihak, khususnya masyarakat Kabupaten Jepara, Jawa Tengah untuk melestarikan tradisi lomban.

Menurutnya, tradisi lomban atau yang biasa disebut syawalan merupakan warisan para leluhur, dimana terdapat makna tersendiri di balik tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya.

“Tradisi (lomban) ini harus kita jalankan (lestarikan),” kata Edy usai memimpin prosesi pelarungan kepala kerbau bersama para nelayan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (29/4).

Tradisi ini, kata dia, merupakan bentuk rasa syukur masyarakat pesisir yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Tradisi ini juga merupakan doa untuk meminta keselamatan dan kelancaran dalam mencari rezeki.

Adapun pesta lomban 2023 pada hari ini dimulai sejak hari Rabu (28/4), dengan berziarah ke makam leluhur yang dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit.

Pesta Lomban pun berlanjut dengan prosesi pelarungan kepala kerbau yang diikuti oleh ratusan nelayan di perairan Jepara.

Mereka berbondong-bondong menggunakan kapalnya masing-masing mengiringi kapal pengangkut sesaji menuju ke tengah-tengah laut Jepara, yang merupakan tempat kepala kerbau dilarung

Adapun pelarungan kepala Kerbau di Perairan Jepara dipimpin oleh Penjabat Bupati Jepara, Edy Supriyanta bersama jajaran Forkopimda.

Prosesi pelarungan kepala kerbau itu pun diwarnai dengan aksi para nelayan yang nekat menceburkan diri ke laut untuk memperebutkan sesaji yang berisi kepala kerbau, ingkung (ayam utuh), jajanan pasar, serta ketupat dan lepat.

Meski begitu, prosesi larung kepala kerbau tersebut berlangsung aman dan tertib.

Pesta Lomban 2023 pun dilanjutkan dengan agenda hiburan rakyat di Pantai Kartini, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.