HOLOPIS.COM, NTT – Kapolda NTT, Irjen Pol. Johni Asadoma memastikan kerusuhan yang berujung kebakaran di wilayahnya hanya karena salah paham antara anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri.
Peristiwa ini berawal dari pertandingan final futsal antara Dinas P dan K Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melawan institusi Polri dan malah berujung pembakaran dua unit mobil serta tiga unit sepeda motor milik Polri.
“Ini hanya kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polri saat pertandingan futsal berlangsung di GOR Oepoi Kupang,” kata Johni Asadoma dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/4).
Dalam peristiwa itu, kata Johni, setidaknya terdapat empat anggota Polri yang terluka. Dimana tiga korban diantaranya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Titus Ully Kupang sedangkan satunya lagi di rawat di Rumah Sakit Tentara Wirasakti Kupang.
Ditegaskan Kapolda, pihaknya akan bersinergi dengan TNI dalam melakukan investigasi terkait peristiwa yang terjadi karena peristiwa itu terjadi pada malam hari serta tidak begitu jelas siapa pelakunya.
“Berdasarkan video yang beredar, ada yang pakai helm dan terjadi malam. Jadi agak sulit untuk mengenali siapa pelakunya. Tapi, kami akan dilakukan investigasi terkait peristiwa itu,” kilahnya.
“Soal proses hukum, bergantung atas hasil investigasi dari tim yang telah dibentuk. Proses hukum terhadap peristiwa itu akan dilakukan secara transparan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Staf Korem 161/Wira Sakti, Kolonel Cpl. Simon Petrus Kamlasi menegaskan, setiap anggota yang terbukti terlibat dalam kasus itu akan ditindak secara tegas berdasarkan aturan yang berlaku.
“Setiap anggota yang terbukti terlibat akan ditindak secara tegas sehingga memberikan efek jerah,” tegas Kasrem.
Menurutnya, sejauh ini alat bukti terkait peristiwa itu belum cukup sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Terkait dengan beredarnya video itupun belum bisa dipastikan siapa pelakunya.
“Videonya tidak jelas karena peristiwanya dengan malam dan, alat bukti juga belum cukup untuk memastikan siapa saja yang terlibat,” ujarnya.