HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa pemelihan ekonomi global saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan, khususnya dari sisi inflasi dan suku bunga yang tinggi.
Dari sisi inflasi, Sri Mulyani memproyeksi tren peningkatannya masih akan berlangsung lama, khususnya untuk negara-negara berkembang.
“Untuk negara berkembang bahkan diperkirakan di 8,6 persen oleh IMF (international Monetary Fund), sementara negara-negara maju di kisaran 4,7 persen,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa (17/4), yang dikutip Holopis.com.
Sementara secara global, tren kenaikan inflasi berdasarkan proyeksi IMF masih berada di kisaran 7 persen.
“Baru akan mulai menurun tahun depan, tapi levelnya masih secara historis lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bahkan dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi,” ungkapnya.
Mantan DIrektur Pelaksana Bank Dunia itu pun menyimpulkan, bahwa inflasi masih akan tinggi pada jangka yang cukup panjang, atau yang dikenal dengan istilah higher for longer.
Inflasi tinggi ini juga, kata dia, diikuti dengan suku bunga yang juga tinggi dalam jangka waktu tersebut.
“Ini menjadi kata-kata yang sangat sering dibicarakan pada Spring Meeting minggu lalu di Washington DC, higher for longer untuk inflasi dan suku bunga,” pungkas Sri Mulyani.