HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gelombang tinggi di perairan Indonesia menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), berpotensi terjadi pada 20 – 21 April 2023. Masyarakat yang beraktivitas di pesisir, diimbau untuk waspasa.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Kamis (20/4).
Eko menjelaskan, kondisi tersebut terjadi akibat pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Kemudian, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka, Laut Natuna, Laut Banda, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTT, dan Laut Arafuru bagian timur,” katanya.
Akibatnya, ada peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Simeulue-Kep. Mentawai, Samudra Hinda Barat Aceh-Kep. Nias, perairan P. Sawu-Kupang-Rote.
Lalu, Laut Sawu, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, Laut Banda bagian barat, perairan timur P. Bintan, Laut Natuna, perairan utara P. Biak, Samudra Pasifik Utara Papua.
Masyarakat juga harus perhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).
Kemudian, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m).
Lalu, kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter).