HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD didatangi Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakni Ahmad Syaikhu dan Al Muzzammil Yusuf. Dalam pertemuan yang digelar pada hari Sabtu (15/4) tersebut mereka membahas banyak hal, termasuk soal tawaran agar Mahfud MD mau menjadi Cawapres Anies Baswedan di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Terkait dengan hal itu, Mahfud MD menjelaskan bahwa tidak ada pembahasan yang serius. Bahkan saat tawaran itu dilontarkan oleh petinggi PKS, ia tidak memberikan jawaban yang terarah.
“Terkait pasangan capres atau cawapres, rasanya itu hanya pembicaraan sekilas. Saya tidak menjawab ya atau tidak,” kata Mahfud MD dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (19/4).
Hal ini ditekankan Mahfud MD, bahwa saat ini ia lebih memilih fokus menuntaskan amanah yang sudah diberikan Presiden Joko Widodo kepada dirinya saat dilantik sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya adalah bagaimana memastikan agar Pemilu 2024 bisa berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan harapan semua pihak.
“Sebab fokus saya adalah mengawal pemilu agar berjalan sesuai kalender,” tegasnya.
Terkait dengan persoalan koalisi Pilpres 2024, Mahfud MD malah memberikan nasihat kepada para petinggi KPP melalui pimpinan PKS, agar mereka lebih fokus bagaimana memperkuat soliditas antara sesama dengan mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden itu.
Sebab, ketimbang mengajak dirinya atau orang-orang yang ada di luar lingkaran ketiga partai itu, lebih baik mengutamakan kader sendiri sehingga soliditas bisa semakin diperkuat.
“Saya bilang, yang harus diutamakan adalah agar koalisi tiga parpol pendukung Anies tetap solid, supaya tiket yang sudah di tangan tidak hilang. Jangan sampai mengajak cawapres dari luar parpol tapi koalisinya malah pecah,” pungkasnya.