HOLOPIS.COM, PAPUA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan agar 31 pasukan yang sebelumnya disiagakan untuk melakukan operasi penyelamatan pilot Susi Air ditarik dari penugasan.

Yudo pun memastikan bahwa tidak ada penambahan pasukan setelah adanya gempuran yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya hingga menyebabkan satu orang anggota atas nama Pratu Arifin meninggal dunia.

“Tidak ada penambahan pasukan. Saya sampaikan pasukan yang ada ini adalah pasukan rotasi,” kata Yudo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/4).

Yudo menjelaskan, pasukan yang selama ini terlibat dalam operasi pencarian pilot Susi Air ditarik setelah diserang KKB. Serangan tersebut mengakibatkan 4 prajurit terluka serta 4 lainnya dilaporkan hilang, 1 gugur dan 27 lainnya selamat.

“Jadi pasukan yang sekarang ada ini adalah pasukan yang akan merotasi pasukan yang saat ini terkena tembakan yang sudah 1 tahun,” terangnya.

Yudo kemudian menjelaskan, dari total 36 prajurit yang menjadi korban penyerangan KKB, satu prajurit gugur dan 4 orang hilang, ada 4 di antaranya terluka dan 27 lainnya dalam kondisi sehat.

“Ada 4 orang yang terkena tembak dan semua sudah berhasil dievakuasi semuanya dan alhamdulillah mereka selamat semua dan yang masih belum terkonfirmasi sampai saat ini masih ada 4 personel,” terangnya.

Untuk diketahui, KKB menyerang tim TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens di wilayah Mugi-Mam, Nduga pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 Wita.