GORONTALO UTARA, HOLOPIS.COM – Sebanyak 823 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 22 Juli 2021 di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema kali ini yang dibahas adalah “Bersama Lawan Kabar Bohong”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Anggota Komunitas NgoBar, Grysiana Rintani Mokodompit; Ketua Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara, Lilik Dwi Mardjianto; Direktur Saronde Tech, Rian Oktaviano Husain; dan Duta Bahasa Nasional 2019, Bintang Mokodompit. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah jurnalis Hesty Imaniar. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Grysiana Rintani Mokodompit yang membawakan tema “Informasi Digital, Identitas Digital dan Jejak Digital dalam Media Sosial”. Menurut dia, jejak digital dapat dijadikan salah satu penilaian dalam dunia kerja, terlebih era pekerjaan daring sedang naik daun. “Jejak digital bisa dilacak dari unggahan baik atau tidak baik, dan itu bisa menentukan kualitas diri kita di mata orang lain,” katanya.
Berikutnya, Bintang Mokodompit menyampaikan materi berjudul “Tahukah Kamu, Dampak Penyebaran Berita Hoaks”. Dia mengatakan, para ahli sepakat dampak hoaks memberikan pengaruh buruk pada kesehatan mental, seperti menimbulkan kecemasan hingga memicu kekerasan. “Setiap menerima suatu kabar, periksa sumber informasinya, bila perlu bertanya ke ahli untuk memastikan kabar tersebut,” tukasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Lilik Dwi Mardjianto membawakan tema tentang “Kebebasan Berpendapat vs Kebebalan Berpendapat”. Dia menegaskan bahwa kebebasan berpendapat harus diimbangi nurani dan norma. “Dengarkan kata hati dan pertimbangkan norma hukum dan sosial. Pertimbangkan pendapat orang lain, ada hak yang harus dihargai,” ujarnya.
Adapun Rian Oktavianto Husain, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”. Dia menyatakan, hoaks adalah musuh yang perlu dilawan bersama. “Bisa cek fakta ke situs yang menjadi referensi untuk memeriksa kebenaran informasi serta berani melaporkan nomor-nomor palsu,” ucapnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi. Seperti pada sesi tanya jawab, ada yang mengajukan pertanyaan “Mengapa justru orang yang mengedarkan hoaks lebih pandai dalam memanfaatkan fungsi sosial media?” dari salah satu peserta literasi digital, Sri Rejeki Ambarwati. Pertanyaan ini dijawab oleh Bintang Mokodampit yang mengatakan bahwa penyebar hoaks bukannya lebih pintar namun diri kita yang harus melek teknologi untuk membedakan informasi yang baik atau tidak.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.