JAKARTA, HOLOPIS.COM- Pemerintah provinsi Jawa Tengah tegaskan bahwa alokasi vaksin yang diberikan kepada mereka sangat terbatas.
Diungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan rapat virtual dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, bahwa pihaknya saat ini menjadi sangat terbatas untuk memasifkan program vaksinasi di daerahnya. Cakupan vaksinasi di Jawa Tengah juga masih rendah yakni suntikan dosis pertama baru 16,16% dan dosis kedua 8,28%. Hal ini diakuinya karena keterbatasan jumlah alokasi vaksin yang diterima dari Kementerian Kesehatan.
“Saya laporkan Pak Wapres, masyarakat ini di Jawa Tengah berebut untuk divaksin. Kawan-kawan Bupati/Walikota itu semua rindu vaksin,” kata Ganjar, Jumat (23/7).
Ganjar juga mengatakan untuk jumlah vaksinator di Jawa Tengah sebenarnya sangat mencukupi karena didukung tidak hanya dari tenaga kesehatan, tetapi juga TNI dan Polri, bahkan mahasiswa.
“Kalau vaksinator banyak. Karena sebenarnya kita sudah cek untuk menyuntikkan itu gampang. Dari kami, nakes kita cukup, pakai mahasiswa ada, TNI/Polri ada, jadi kalau vaksinatornya siap semua. Bahkan kemarin tertinggi yang pernah saya tanya, satu orang bisa (memvaksin) dua ratus orang,” tukas Ganjar.
Terkait persoalan rasio tracing di Jawa Tengah yang masih cukup kecil yakni satu banding tiga (1:3), Ganjar beralasan itu akibat keterbatasan petugas dan perlengkapan, serta sulitnya mendapatkan orang-orang yang mau dilacak.
“Kita sedang mendorong untuk tidak 1:3 kalau perlu 1:15, maka dukungan yang dibutuhkan hari ini adalah memang sumber daya manusia (SDM) dan peralatan,” tuturnya.
Sementara itu, menanggapi kurangnya pasokan vaksin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa pada Juli ini terdapat keterbatasan jumlah vaksin secara nasional, tetapi mulai Agustus kebutuhan vaksin akan kembali tercukupi. Untuk itu, ia berjanji akan menambah porsi vaksin untuk Provinsi Jawa Tengah bahkan dimulai pada akhir Juli ini.
“Tanggal 19 Juli (telah) dikirim 570 ribu dosis Vaksin Sinovac, tanggal 22 Juli Vaksin Astrazeneca sebanyak 30 ribu dosis, kemudian tanggal 26 Juli kita akan kirim lagi 275 ribu dosis Vaksin Astrazeneca, hingga akhir minggu (depan) mungkin akan ada 500 ribuan lagi yang bisa dikirim,” kata Budi.