HOLOPIS.COM, JAKARTA – FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi kepada Indonesia berupa pembekuan dana FIFA Forward.
Sanksi tersebut dirilis FIFA pada Kamis (6/4) menyusul batal digelarnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Selain itu, sanksi yang dijatuhkan FIFA tersebut juga merupakan hasil temu antara FIFA dengan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir.
“Presiden FIFA menjelaskan, setelah pertemuan minggu lalu, Administrasi FIFA, sebagai sanksi, untuk sementara merekomendasikan pembatasan penggunaan dana FIFA Forward sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan sekarang akan menilai secara menyeluruh rencana strategis yang telah disajikan hari ini sebelum mengangkat sanksi ini,” tulis rilis FIFA, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Kamis (6/4).
Lantas, apa itu FIFA Forward? Begini ulasan singkatnya.
Perlu diketahui, bahwa FIFA Forward merupakan sebuah dana bantuan langsung dari FIFA yang digunakan untuk keperluan pengembangan sepakbola di seluruh dunia.
Program FIFA Forward sendiri sejatinya sudah berlangsung sejak 2016 lalu, dan telah tersalur dana senilai 2,8 miliar USD yang ditujukan kepada 6 konfederasi serta 211 asosiasi anggota, yang di dalamnya ada Indonesia.
Ada pun biaya yang disalurkan kepada setiap asosiasi anggota untuk pembiayaan operasional mengenai kegiatan sepakbola yakni senilai 5 juta USD.
Kemudian ada tambahan sebesar 3 juta USD untuk asosiasi anggota yang tengah mengemban misi proyek sepakbola secara spesifik dengan tujuan pengembangan sepak bola dalam waktu jangka panjang.
Tak sampai situ, ada juga tambahan senilai 1,2 juta USD untuk asosiasi anggota yang memerlukan betul bantuan dana untuk mendukung kinerja timnas seperti biaya perjalanan, peralatan sepakbola dan lain-lain.
Lalu, seluruh konfederasi yang ada mendapatkan dana senilai 60 juta USD untuk seperti promosi, pengembangan hingga pengaturan sepakbola yang berlaku khusus di wilayahnya, seperti contohnya UEFA, AFC dan lain sebagainya.
Dengan begitu, sanksi FIFA Forward yang diberikan kepada Indonesia yakni berupa pembekuan dana dari FIFA secara langsung, dimana Ketum PSSI, Erick Thohir bilang bahwa sanksi ini merupakan kartu kuning untuk Indonesia.