HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengklaim Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko masih berusaha untuk mengambil alih partai mereka.

Anak dari Susilo Bambang Yudhoyono itu pun menyatakan, usaha pengambil alihan partai berlambang mercy tersebut melalui Peninjauan Kembali (PK) setelah sebelumnya sempat gagal.

“Sebulan lalu tepatnya tanggal 3 Maret 2023, kami menerima informasi bahwa Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko dan dokter hewan Jhoni Allen Marbun, masih mencoba-coba untuk mengambil alih Partai Demokrat pasca KLB abal-abal dan ilegal yang gagal total pada tahun 2021 yang lalu dengan mengajukan peninjauan kembali atau PK di Mahkamah Agung,” kata AHY dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (3/4).

Mantan perwira menengah TNI itu menyatakan, 4 bukti baru yang bakal dibawa Moledoko CS merupakan bukti lama. Namun, mereka mengaku tidak bakal gentar dan siap menghadapinya.

“Secara resmi hari ini tim hukum kami akan mengajukan kontra memori atau jawaban atas pengajuan PK tersebut,” tukasnya.

Upaya PK ini pun dituding AHY adalah strategi untuk menjegal Anies Baswedan sebagai capres yang telah resmi mereka usung beberapa waktu lalu.

“Moeldoko mengajukan PK pada tanggal 3 Maret 2023. Tepat satu hari setelah Partai Demokrat secara resmi mengusung Saudara Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Forum Commander’s Call berpendapat, PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu,” klaimnya.

“Tujuannya jelas, menggagalkan pencapresan Saudara Anies Baswedan,” sambungnya.

Tak hanya menjegal Anies Baswedan, AHY percaya diri ada sebuah upaya menjegal koalisi perubahan yang telah resmi dideklarasikan beberapa waktu lalu.

“Forum juga berpendapat, ada upaya serius untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja, salah satu caranya adalah dengan mengambil alih Partai Demokrat. Karena Demokrat merupakan salah satu kekuatan perubahan selama ini,” pungkasnya.