HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menguap sering terjadi ketika seseorang kurang tidur, dan merasa mengantuk. Namun, pernahkah anda merasa sudah tidur dengan cukup tapi masih merasa mengantuk. Bisa saja, yang anda alami bukanlah mengantuk melainkan masalah kesehatan lainnya.

Ketahui beberapa penyebab menguap berlebihan berikut ini, seperti yang dikutip Holopis.com dari situs resmi Kementrian Kesehatan RI, Jumat (31/3).

1. Kurang Tidur atau Begadang
Kebiasaan begadang atau tidur hingga larut malam, bahkan subuh ini dapat membuat tubuh kelelahan. Kurang tidur, yang dialami oleh tubuh membuat rasa kantuk dan menguap berlebihan. Anda dapat mengatasi, masalah ini dengan tidur yang cukup, dengan mengatur pola tidur yang lebih sehat bagi tubuh, serta menghindari kebiasaan begadang hingga larut malam atau bahkan subuh.

2. Gangguan Tidur
Menguap secara berlebihan serta mengantuk terus-menerus, dapat dikaitkan dengan gejala gangguan tidur seperti, sleep apnea atau narkolepsi. Sleep apnea merupakan, gangguan yang muncul saat tidur dengan ciri kesulitan bernapas, sehingga membuat anda terbangun di malam hari. Sedangkan narkolepsi, adalah gangguan tidur yang terjadi akibat sistem saraf, keduanya menyebabkan seseorang dapat tidur dimana saja dan kapan saja tanpa terkendali. Sehingga, seseorang lebih sering menguap karena terganggunya waktu tidur, akibatnya timbul kelelahan dan rasa kantuk berlebih.

3. Efek Samping Obat-Obatan
Penelitian membuktikan, efek samping beberapa obat dapat menyebabkan seseorang menguap secara berlebihan. Kondisi ini umumnya terjadi, akibat konsumsi obat selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau obat antidepresan, guna mengobati depresi dan gangguan kecemasan. Adapun beberapa jenis obat-obatan tersebut adalah duloxetine, fluoxetine, clomipramine, sertraline, citalopram, dan paroxetine.

4. Serangan Jantung
Jantung yang tiba-tiba berhenti mendapatkan pasokan aliran darah yang kaya oksigen, dapat terganggu fungsinya atau yang kita kenal dengan serangan jantung. Kondisi ini, umumnya terjadi akibat aterosklerosis atau tersumbatnya pembuluh darah akibat plak-plak yang terbentuk dari lemak, sehingga membuat aliran darah menjadi tidak lancar ke jantung. Ketika mengalami serangan jantung, seseorang biasanya merasakan sakit dada, berkeringat, mual, gangguan pernapasan, serta kelelahan. Itulah mengapa, sering menguap dapat menjadi pertanda awal terjadinya masalah jantung, karena rasa lelah yang berlebihan.

5. Epilepsi
Masalah pada otak seperti epilepsi, dapat menimbulkan kejang-kejang yang tak terduga dan sering berulang. Adapun, berbagai hal yang dapat menyebabkan kondisi ini yaitu gangguan dan masalah otak sejak kecil atau trauma yang menimbulkan kerusakan otak. Beberapa studi menemukan, seseorang yang sering kali menguap secara berlebihan mungkin saja memiliki masalah pada otak yang terkait dengan epilepsi.

6. Multiple Sclerosis
Sering menguap merupakan gangguan neurologis, termasuk sclerosis. Multiple sclerosis merupakan, masalah kronis yang menyerang sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sehingga, menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh, hasilnya seseorang akan terus menguap, guna mengatur suhu tubuhnya agar kembali normal. Sekitar 80% orang dengan kondisi tersebut, mengalami gejala kelelahan berat sehingga terus menguap secara berlebihan.

7. Stroke
Penyebab terus-menerus menguap yang terakhir, adalah stroke. Kondisi ini merupakan rusaknya sel-sel, akibat pembuluh darah ke otak tersumbat sehingga otak kekurangan oksigen serta nutrisi yang membuat sel-sel otak mulai mati. Dalam sebuah studi, menemukan bahwa pasien stroke lebih sering menguap setidaknya lebih dari tiga kali, dalam 15 menit. Hal ini terjadi akibat, luka yang terjadi pada otak akibat stroke lalu muncul iritasi pada sistem saraf, dan meningkatkan suhu pada otak. Maka, sebagai respon tubuh guna mendinginkan suhu otak, pasien stroke, akan menguap secara berlebihan.

Segera periksakan kondisi anda kepada dokter, bila terdapat gejala mengantuk dan menguap berlebihan yang kami jabarkan sebelumnya. Agar mengetahui kondisi kesehatan anda serta penanganan medis yang tepat.