Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Hari Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat, 24 Maret : Begini Sejarahnya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan martabat korban diperingati pada 24 Maret di setiap tahunnya. Hari besar ini pun tak lepas dari pengaruh PBB.

Dari Hari Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan martabat korban itu sendiri, PBB berharap bahwa setiap negara harus melindungi dan menjamin hak asasi manusia, agar terus melakukan penyelidikan yang efektif dan bisa memberikan jaminan pemulihan reparasi yang efektif.

Pada 2006, PBB melakukan sebuah penelitian, dimana Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan martabat korban sudah paten dan tidak dapat dicabut.

Dalam penelitian itu sendiri, turut disebutkan bahwa hak atas kebenaran berarti mengetahui apa yang terjadi sebenarnya secara utuh dan lengkap mengenai peristiwa yang terjadi, siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu hingga saksi atas peristiwa dan alasan dari dasar pelanggaran peristiwa yang terjadi.

Sejarah Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban

Sejarah hari besar tersebut tak lepas dari peristiwa bersejarah di masa lampau. Pada 24 Maret 1980, Oscar Arnulfo Romelo selaku Uskup Agung harus tewas karena melakukan gerakan perlawanan terhadap ketidakadilan dan pelanggaran HAM selama berlangsungnya perang sipil di Elsavador.

Fakta pembunuhan terhadap Uskup Agung tersebut turut didokumentasikan oleh komisi kebenaran untuk Elsavador, pada 15 Maret 1993.

Dikatakan bahwa Arnulfo Romero ditembak mati saat merayakan Upacara Misa, dimana pembunuhnya yakni merupkana pasukan pro pemerintah dengan julukan ‘regu kematian’.

Kemudian, pada 21 Desember 2010, PBB akhirnya menetapkan bahwa 24 Maret diperingati sebagai Hari Internasional untuk Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan Untuk Martabat Korban.

Seperti dikutip Holopis.com dari situs resmi PBB, Jumat (24/3), ada pun tujuan dari diperingatinya Hak atas Kebenaran Tentang Pelanggaran HAM Berat dan Martabat Korban yakni untuk menghormati ingatan para korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat dan sistematis dan mempromosikan pentingnya hak atas kebenaran serta keadilan.

Kemudian, untuk memberikan sebuah penghargaan untuk mereka yang telah mengabdikan hidupnya dengan rela hingga kehilangan nyawa demi perjuangannya dalam lingkup hak asasi manusia.

Terakhir, untuk turut serta mengakui bagaimana nilai perlawanan dari seorang Uskup Agung Oscar Arnulfo Romero yang mengecam pelanggaran HAM.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Sejarah Hari Perdamaian Internasional 21 September

Pada tanggal 21 September setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace. Peringatan ini bukan hanya sekadar hari untuk memperingati perdamaian, tetapi juga memiliki makna mendalam.

Hari Perhubungan Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Setiap tanggal 17 September, Indonesia memperingati Hari Perhubungan Nasional atau yang biasa disebut Harhubnas. Peringatan ini merupakan momentum penting bagi kita untuk merefleksikan dan mengapresiasi peran vital sektor perhubungan dalam mendukung pembangunan nasional.

Hari Palang Merah Nasional 17 September, Begini Sejarahnya

Hari Palang Merah Nasional diperingati setiap tanggal 17 September, yang pertama kali diresmikan dan diketahui oleh Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1945.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru