HOLOPIS.COM, JAKARTA – Salat tarawih adalah satu-satunya shalat yang hanya bisa dilakukan di bulan Ramadan saja. Sebab, shalat tarawih menjadi shalat sunnah muakkadah yang menjadi keutamaan saat ibadah puasa wajib itu.
Bagi umat Islam yang sedang berada di bulan Ramadan, bisa melaksanakan shalat sunnah muakkadah tersebut usai shalat Isya setiap malamnya. Bisa dikerjakan secara berjamaah atau pun munfarid (sendiri).
Lantas apa manfaat shalat Tarawih. Ternyata, faedah dari melaksanakan shalat sunnah tersebut ada banyak sekali. Yuk simak beberapa poin manfaat melaksanakan ibadah shalat tarawih di bawah ini ;
- Diampuni dosa masa lalu
Sebuah hadist riwayat Abu Hurairah, bahwa salah satu manfaat melaksanakan shalat tarawih dengan penuh rasa keimanan dan keikhlasan hati, adalah diampuni segala dosa-dosa masa lalu hingga yang akan datang.
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (متفق عليه)
“Barangsiapa yang berdoa di bulan Ramadan karena iman dan untuk mengantisipasi pahala, dosa masa lalunya akan diampuni,” (Muttafaq ‘Alaih). - Pahalanya Besar
Shalat tarawih bisa dilakukan sendiri maupun berjamaah. Namun jika dilakukan berjamaah dan bersama imam, maka akan mendapatkan pahala sholat qiyamul lail satu malam penuh, sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diceritakan oleh Abu Dzar.
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh,” (Hadist Riwayat An Nasai).
Selain itu, pahala melaksanakan shalat berjamaah juga memiliki nilai pahala yang juga sangat besar. Jika shalat dilaksanakan secara munfarid, maka pahalanya akan dihitung 1 (satu) derajat saja. Sementara shalat berjamaah bernilai pahala 27 derajat.
صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلَاةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
“Shalat berjamaah melampaui shalat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat,” (HR Bukhari). - Ikut Meriahkan Bulan Ramadan
Hikmah lain yang didapat melalui salat tarawih adalah syiar Islam. Artinya, dengan melaksanakan salat tarawih, maka kita sama saja dengan ikut menyemarakkan dan memeriahkan bulan suci Ramadan dengan beribadah secara baik dan benar.
Adanya salat tarawih juga merupakan ibadah khusus yang hanya ada di bulan Ramadan. Dimana pada bulan tersebut, Allah menurunkan keberkahan, ampunan dan anugerah.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika masa bulan ramadan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif atau dengan ibadah-ibadah. Salah satunya dengan melaksanakan salat tarawih.
Apalagi, biasanya pada saat tarawih juga akan ada ceramah yang disampaikan. Sehingga, bisa dibilang bahwa salat tarawih adalah salah satu sarana untuk mengedukasi umat dan mengenal nilai-nilai Islam lebih dalam lagi. - Memelihara Kesehatan Fisik
Selain berpahala besar, ternyata melaksanakan shalat sunnah tarawih juga memiliki nilai manfaat juga bagi kesehatan jasmaninya.
a. Menyehatkan tulang dan persendian
Tarawih adalah salah satu shalat yang cukup banyak rakaatnya. Jika kita rutin melaksanakan shalat tarawih maka niscaya gerakan-gerakan shalat tarawih mampu menyehatkan tulang dan persendian kita.
b. Menurunkan kadar gula darah dan membakar kalori
Setelah buka puasa biasanya kita mengonsumsi makanan manis. Jika terlalu berlebihan maka makanan tersebut bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Nah, shalat tarawih adalah salah satu aktivitas di mana gerakan-gerakannya bisa bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah sekaligus membakar kalori.
c. Meningkatkan fungsi otak
Dalam sholat tarawih terdapat gerakan sujud dipercaya mampu meningkatkan peredaran darah ke otak dan menjaga suplai nutrisi yang dibutuhkan sehingga otak bisa bekerja secara optimal.
- Memelihara Kesehatan Jasmani
Manfaat shalat jamaah tarawih di bulan suci Ramadan bisa memberikan ketenangan batin, salah satunya dengan menjaga hubungan yang baik dari kalangan umat Islam (ukhuwah islamiyah).
عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «ليس الواصل بالمُكَافِئِ ، ولكنَّ الواصل الذي إذا قَطعت رحِمه وصَلَها».[رواه البخاري] [صحيح]
“Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Āṣ –raḍiyallāhu ‘anhumā– meriwayatkan dari Nabi –ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam-, bahwa beliau bersabda, “Orang yang menyambung silaturahmi bukanlah orang yang membalas jasa kebaikan, tetapi orang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang kekerabatannya diputus, lalu ia menyambungnya.” HR Bukhori.