HOLOPIS.COM, JAKARTA – Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis data terbaru mengenai tokoh pilihan publik yang akan maju dalam pilpres 2024 mendatang.

Peneliti Senior LSJ, Fetra Ardianto menjelaskan, dalam survei yang dilakukan pada 12 sampai dengan 18 Maret 2023 tersebut, pasangan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo merupakan pasangan capres-cawapres yang paling banyak menjadi pilihan publik alias masih memiliki elektabilitas tertinggi.

“Prabowo-Ganjar menjadi duet yang paling diinginkan oleh para pendukung Jokowi dan pemilih PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 nanti,” kata Fetra dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (21/3).

Dimana pasangan tersebut menghasilkan jawaban yang sama ketika simulasi Pilpres diikuti empat pasangan Prabowo-Ganjar sebanyak 34,3 persen. Demikian juga dengan simulasi tiga pasangan saja, pasangan Prabowo-Ganjar meraih suara sebanyak 47,5 persen.

Fetra menjelaskan, dari analisis secara cross-tabulation antara pasangan capres-cawapres yang dipilih dengan partai yang dipilih responden saat ini dan pasangan capres-cawapres yang dipilih responden pada Pilpres 2019 ternyata salah satu faktor yang membuat duet Prabowo-Ganjar paling difavoritkan publik adalah kecenderungan pendukung Jokowi dan pemilih PDI Perjuangan menjatuhkan pilihan pada pasangan tersebut.

“Sebanyak 54,6 persen pemilih PDI Perjuangan menyatakan akan memilih pasangan Prabowo-Ganjar jika duet itu maju dalam Pilpres 2024. Hanya 14,6 persen responden yang mengaku akan memilih pasangan Anies-AHY dan sebanyak 13,9 persen memilih pasangan Airlangga-Erick,” paparnya.

Kemudian sebanyak 56,2 persen pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 ternyata juga menjatuhkan pilihan pada duet Prabowo-Ganjar daripada pasangan capres-cawapres manapun.

Mengenai elektabilitas, sebanyak 33,1 persen responden menyatakan memilih Prabowo Subianto dan untuk peringkat kedua sebanyak 22,6 persenresponden mengaku memilih Ganjar Pranowo.

Menurut Fetra, ada empat faktor penyebab tingginya elektabilitas kedua pasangan calon tersebut di mata pendukung Jokowi dan PDIP.

Pertama, mayoritas pendukung Jokowi yang terkenal militan akhir-akhir ini cenderung mengarahkan pilihannya pada Prabowo-Ganjar.

“Kedua, konstituen PDI Perjuangan sebagai partai terbesar saat ini juga cenderung menjatuhkan pilihan pada duet Prabowo-Ganjar daripada sejumlah kombinasi pasangan lainnya yang bisa diajukan PDI Perjuangan,” katanya.

Ketiga, sinyal endorsement yang semakin menguat dari Presiden Jokowi terhadap duet Prabowo-Ganjar nampaknya cukup mempengaruhi preferensi publik luas dalam memilih pasangan capres-cawapres.

Sedangkan keempat, Prabowo dan Ganjar merepresentasikan dua karakter pemimpin nasional yang disukai publik, yakni tegas dan merakyat.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah sebesar 1200 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara acak sistematis (systematic random sampling). Margin of error +/- 2,83 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon (tele-polling) dengan pedoman kuesioner.