Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Operasi SAR tim gabungan untuk longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri resmi dihentikan pada Sabtu (18/3). Dengan data terakhir yakni 50 orang meninggal dunia dan 4 lainnya dinyatakan hilang.

Hingga hari ke-13 kemarin, tim SAR gabungan sejatinya masih berupaya untuk melakukan operasi pencarian, ada pun tim proses evakuasi diantaranya dari Basarnas, Pemerintah Daerah Natuna, TNI meliputi Angkatan Darat, Angkatan Laut, serta Angkatan Udara bersama – sama dengan Mabes Polri, Polda Kepri, Brimob, Polres Natuna, Kementrian Sosial, Kementrian PUPR, Kementrian ESDA, BMKG, serta hadir dukungan Anggota Dewan hingga Tokoh Agama dan masyarakat Serasan.

Upaya pencarian pun tentunya melibatkan dengan sejumlah alat berat, sebanyak 7 Eskavator berukuran sedang hingga besar telah di kerahkan membantu proses pencarian, penggunaan drone guna melihat dan memetakan titik lokasi longsor juga telah dilakukan.

Dukungan Basarnas Special Group, Basarnas Pontianak, tidak kurang dari 700 orang personel yang tergabung dalam unsur SAR Gabungan telah melakukan upaya pencarian dan evakuasi. Operasi tersebut juga melibatkan SAR K-9 milik Mabes Polri tidak kurang dari 6 ekor turut diterjunkan.

Terkait dengan 4 korban lainnya yang masih belum bisa ditemukan, pihak keluarga mengaku telah ikhlas dengan hasil tersebut.

Bersama dengan Bupati Natuna, Dandim 0318 Natuna, Kakansar Natuna, Kalaksa BPBD Natuna serta Camat Serasan hadir dalam mediasi yang di gelar di salah satu rumah pengungsian di Desa Pelimpak.

“Saya selaku Komandan Tim Gabungan Tanggap Bencana, memohon maaf yang sebesarnya kepada pihak keluarga seluruh korban, apabila upaya kami belum maksimal. Namun, kami sudah mencoba melakukan semua hal yang bisa kami lakukan. Kepada keluarga korban yang belum dapat diketemukan, sekali lagi kami memohon maaf sekiranya keluarga dapat mengikhlaskan. Kepada seluruh warga, manakala selama keberadaan kami di Serasan terdapat kekurangan kami juga memohon maaf,” ujar Wan Siswandi selaku Bupati Natuna, sebagaimana rilis yang didapat Holopis.com, Sabtu (18/3).

Senada dengan Wan Siswandi, Abdul Rahman selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna juga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi serta memohon maaf bilamana upaya pencarian dan pertolongan yang Tim SAR Gabungan lakukan belum maksimal.

“Sebelumnya kami mewakili Tim SAR Gabungan ingin menyampaikan belangsungkawa atas musibah yang terjadi di serasan. Khususnya warga Desa Pangkalan, kami juga ingin menyampaikan ucapan turut perihatin dan dukacita yang disampaikan oleh Bapak kami Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan di Pusat,” kata Abdul.

“Kami memohon maaf yang sebesar besarnya bilamana Operasi Pencarian yang kami lakukan belum maksimal, kami juga akan terus melakukan pemantauan melalui anggota kami di Unit Siaga Serasan,” tambahnya.

Dengan berakhirnya Operasi Pecarian dan Pertolongan (Operasi SAR) pada hari ke 13, dan melalui hasil kesepakatan bersama maka secara resmi Operasi Pencarian korban Longsor di Serasan, ditutup, Sabtu (18/3). Selanjutnya akan dilakukan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur terkait di Serasan.

Sebelumnya musibah bencana longsor sendiri terjadi pada hari senin, 6 Maret 2023, dimana sebanyak 54 orang warga Dusun Genting Desa Pangkalan dilaporkan hilang diduga tersapu oleh material longsor yang menghantam Desa tersebut. Kini, 50 korban meninggal dunia pun telah ditemukan dan 4 lainnya dinyatakan hilang.