HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kenaikan harga pangan menjelang Puasa dan Lebaran nampaknya sudah menjadi hal yang rutin terjadi setiap tahunnya. Hal itu pun diingatkan oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi).
Ketua DPP Ikappi, Abdullah Mansuri lantas menjelaskan terkait fase-fase kenaikan harga pangan tersebut. Adapun untuk fase pertama, biasanya terjadi pada tiga hari sampai dengan satu minggu menjelang bulan Puasa.
Mansuri menyebut, bahwa hal tersebut terjadi karena permintaan masyarakat akan kebutuhan pangan yang cukup tinggi.
“Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal ramadhan menyajikan makanan-makanan istimewa,” kata Mansuri dalam keterangan persnya yang dikutip Holopis.com, Minggu (12/3).
Ikappi pun meminta pemerintah untuk menjaga pasokan kebutuhan pokok di pasaran. Pemerintah juga diingatkan untuk melakukan evaluasi terkait alur distribusi. Pasalnya, distribusi merupakan salah satu faktor penghambat dalam pemenuhan stok di pasar.
Adapun untuk fase kedua kenaikan harga pangan diprediksi akan terjadi pada tujuh hingga tiga hari menjelang Lebaran. “Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran,” jelas Mansuri.
Mansuri juga menuturkan, bahwa di masa transisi dari fase pertama ke fase kedua, akan terjadi penurunan permintaan.
Berikutnya yakni pada fase ketiga yakni saat Lebaran hingga dua sampai tiga hari setelah lebaran. Pasalnya di fase tersebut, banyak komoditas yang tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
Ia menegaskan fase ketiga merupakan fase rawan akan kelangkaan stok. Ia berharap pemerintah turut mengantisipasi fase ini.
“Catatan penting Ikappi lainnya adalah kenaikan beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan ini membuat kita lebih kerja keras dalam melakukan distribusi pangan menjelang Ramadan karena kenaikan permintaannya akan lebih dari 50 persen mulai fase pertama,” tutur Abdullah.
Oleh karena itu, Abdullah meminta pemerintah untuk lebih aktif dan serius dalam menyelesaikan berbabagai persoalan harga pangan yang terjadi saat ini, sebelum berhadapan dengan bulan Puasa dan Lebaran 2023.