HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan, bahwa transaksi mencurigakan alias janggal tak hanya di pusaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dia pun menyebut telah mengetahui transaksi-transaksi janggal para pegawai di Kementerian lainnya.
“Sudah pasti, enggak usah ditanyakan sudah tahu saya, sudah pasti dong,” kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantornya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/3).
Mahfud mengatakan, bahwa hal tersebut diketahui dari hasil temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang telah dilaporkan kepadanya.
Meski begitu, Mahfud tak merinci kementerian mana saja yang terdapat transaksi janggal tersebut. Dia hanya meminta kementerian/lembaga yang telah mendapatkan laporan mengenai transaksi janggal tersebut untuk menindaklanjutinya.
“Makanya sekarang kepada kementerian lembaga yang sudah mendapat laporan supaya di dalami,” ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud MD mengungkap adanya transaksi janggal senilai Rp300 triliun di pusaran Kemenkeu. Namun ia memastikan, bahwa transaksi tersebut sebagian besar merupakan hasil pencucian uang.
Selain itu Mahfud juga membantah tudingan yang menyebut, bahwa Rp300 triliun tersebut seluruhnya merupakan uang pajak.
“Pencucian uang itu lebih besar dari korupsi, tapi tidak ngambil dari uang negara, apalagi dituding ngambil uang pajak, itu ndak, bukan itu. Mungkin ngambil uang pajaknya sedikit, nanti akan diselidiki,” tegas Mahfud.